Happy independence day, Indonesia 🇮🇩Killua : Lu telat update mulu dah-_-
Saya : Ya maaf :(
***
Mager banget sumpah, upacara pas hari libur dua kali lebih capek daripada hari Senin. Mendingan tidur di rumah.
Tapi, pas zaman penjajahan dulu mungkin gak ada yang namanya hari libur :')
Di lapangan sekolah udah rame, banyak putih-putih bergerombol /apaan?
Maksudnya, siswa-siswi berseragam putih lagi baris per kelas. Tapi barisannya ya berantakan, mencong-mencong kayak kue pancong. Gara-gara barisan yang gak beres begitu jadi banyak yang salah barisan. Pada sibuk ngobrol sana-sini, apalagi yang cewek ngerumpi mulu entah gosipin apa.
Ada juga yang ribut karena atributnya gak lengkap. Pake kaus kaki tapi nggak pake sepatu, lah gimana urusannya. Risikonya ya dipajang depan lapangan kayak action figure gagal produk.
Guru-guru masih ngurusin persiapan upacara, sebagian lagi ngurusin barisan siswa-siswi yang kalah rapi sama anak bebek. Staf sama karyawan bantu nyiapin mikrofon, speaker, segala macam. Intinya, upacara belum asiap dimulai. Duarr upacara belum mulai! /g
"Aduh pegel," keluh Killua, langsung disabet ikat pinggang sama Kurapika. "Upacara belum mulai juga."
"Kapan mulainya, sih?" Gon ikutan ngeluh, tapi Kurapika gak tega buat gaplok anak di bawah umur. "Sabarlah, orang zaman dulu dijajah nunggu merdeka sabar-sabar aja."
Anak zaman sekarang mah gak sekuat orang zaman dulu, baru pembukaan upacara aja udah pingsan. Padahal, dulu tuh orang-orang pada nungguin bendera dikibarin, bagi anak zaman sekarang mah bendera berkibar udah bukan apa-apa lagi.
Orang zaman dulu makan singkong rebus sebiji masih sanggup hidup sebulan, tapi orang zaman sekarang makan uang rakyat gak pernah kenyang :')
"Eh, si Leorio ke mana dah?" Killua tiba-tiba menceletuk, "Lah kok nggak ada?"
Kurapika celingak-celinguk, lehernya kayak kura-kura mau keluar dari tempurungnya. Gon malah nunjuk tiang bendera yang berdiri tegak di depannya. "Itu si Leorio 'kan?"
"Nenek-nenek juga tahu itu tiang bendera, go*lok."
"Gak usah ngegas dong :("
Gon langsung pundung di pojok lapangan, tapi gak jadi soalnya diseret sama guru terus disuruh baris paling depan. Yha, jadi gak bisa duduk ngadem di belakang :(
Tiba-tiba punggung Killua digaplok sama Kurapika, gak salah apa-apa juga. "Etdah! Sakit woy, ada apaan sih?"
Kurapika nunjuk ke depan, mukanya histeris. "ADA IBU-IBU GAES!"
"KAGAK ADA GO*LOK!" Killua balas gaplok Kurapika. "Itu mah Leorio, bukan ibu-ibu!" katanya, kemudian sadar sendiri. "Nah itu dia, Leorio! Barisnya di sini!"
Merasa terpanggil, Leorio noleh natap tiga temennya. "Gue lagi bertugas jadi pengibar bendera!" serunya sambil senyum lima jari.
DUARR TEMEN LU ANAK PASKIBRA!
Ya wajar sih, Leorio kan tinggi hampir sejajar sama tiang bendera. Mau sejelek apapun muka anak paskibra, kalo bertugas pas upacara tetap aja kelihatan keren.
"Leorio beralih profesi kayaknya," celetuk Killua. "Jadi kerekan bendera," lanjutnya, terus digampar sama Kurapika. "Pengibar, woy!"
Ceileh belain gebetan ehe /plak.
"DUARR UPACARA DIMULAI!"
Semua orang auto budeg begitu protokol teriak pake mikrofon.
Akhirnya, upacara dimulai. Di pertengahan upacara, tiba-tiba kaki Gon sakit dari lutut sampe ujung kaki pegel banget. Karena gak tahan, jadinya Gon goyang-goyang kaki biar sakitnya nggak terasa. Tapi karena ditegur guru ya diam lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hunter X Hunter Gabut Story
FanfictionKegabutan para Hunter ketika menganggur berjamaah. Tanpa pekerjaan, tanpa tujuan, lengkap sudah kegilaan. Hunter X Hunter © Yoshihiro Togashi. #2 - redjeh (6 Juni 2019). #1 - redjeh (7 Juni 2019). #1 - miraiticket (7 Juni 2019). #4 - Killua (7 Juni...