27.

4.5K 218 23
                                    

Ada typo kasih tau, beb.
Harap baca keseluruhannya, enggak cuma pas dialognya aja. Biar paham dan nyambung ceritanya.
Enjoyyy gaes!!

...

"Biar lo selalu ingat. Kita pernah berpisah sebelum kembali berkisah lagi."
-Ravelo

💍

Tabita memeluk boneka kelinci berukuran besar seraya mengikuti kemana Ravelo melangkah. Senang rasanya keinginannya berhasil Ravelo kabulkan. Saat ia membuka mata, boneka kelinci berukuran sebesar balita sudah ada di hadapannya. Ravelo berhasil menyenangkan hati Tabita hanya dengan sesuatu yang sederhana. Meski Tabita tidak tahu kalau Ravelo melakukan cara curang demi mendapatkan boneka itu.

Tidak sengaja, indra pendengaran Tabita menangkap lantunan lagu mellow yang di bawakan penyanyi di atas panggung mall. Langkah Tabita seketika berhenti tepat saat sebaris lirik di nyanyikan.

Cukup aku rasakan ini
Cukup aku rasakan ini
Sakit sekali
Sakit sekali

Cewek itu tampak melamun dengan wajah murung, untung saja seseorang tidak sengaja menyenggol bahunya hingga menyadarkan lamunannya. Tabita mendongak, menahan air mata yang hampir jatuh. Ia segera menyusul Ravelo kembali.

Tak usah kau tanyakan lagi
Tak usah kau hindari lagi
Dan hingga kini
Kusendiri lagi

Kini kau pergi meninggalkan luka ini
Sesuka hati kau permainkan rasaku

(Kisahku, Brisia Jodie)

Lantunan lagu masih terus terdengar membuat Tabita tidak fokus memperhatikan jalan. Hingga menubruk punggung Ravelo yang tiba-tiba berhenti lalu berbalik menghadapnya.

"Aduh, jalan liat-liat dong," protes Tabita mengusap dahinya.

"Maaf," gumam Ravelo, walaupun ia merasa tidak salah.

Tabita menunduk makin dalam, bahunya bergetar dan isakan pelan terdengar membuat Ravelo mengernyit. Apa Tabita menangis hanya karena bertubrukan dengannya?

"Ta?"

Sekuat apapun Tabita menahan, isakannya justru semakin keras terdengar. Ravelo mengedarkan pandangannya. Seketika meneguk saliva-nya. Mereka sekarang sedang berada di dalam mall, beberapa pasang mata otomatis memandang ke arah Tabita yang menangis dan Ravelo dihadapannya. Orang-orang pasti salah paham menganggap Ravelo tersangka penyebab seorang perempuan menangis.

"Ssttt, udah. Lo gak malu diliatin orang-orang?" desis Ravelo memegang kedua bahu Tabita.

Tabita tidak merespon. Menutupi wajahnya dengan boneka kelinci, menangis sesenggukan. Bingung harus melakukan apa, Ravelo akhirnya merangkul bahu Tabita lalu membawanya pergi.

"Duduk!" titah Ravelo begitu mereka sampai ke tempat yang Ravelo tentukan.

Tabita pikir Ravelo akan membawanya pulang sekarang juga, tapi cowok itu justru menuntunnya menaiki lift dan menaiki tangga menuju rooftop mall. Dingin angin malam menyambut begitu Tabita dan Ravelo tiba di bagian paling tinggi sebuah gedung. Barulah Tabita berani membuka penutup wajahnya. Angin sepoi-sepoi menerbangkan helai rambut Tabita. Cewek itu membekap tubuh nya sendiri. Meskipun sudah memakai hoodie tetap saja hawa dingin masih menusuk.

Ravelo [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang