Alvino keluar dari kamar menenteng hoodie hitam, dan turun kebawah mendapati Alvira yang ngemil snack sambil menonton televisi."Eh lo, malem-malem ngemil. Gabaik"
"Biar, abis gue laper" sahut Alvira mengabaikan.
"Terserah"
Saat Alvino sampai depan pintu Alvira membalikkan badan dan bertanya.
"Bang, mau kemana malem-malem?"
"Cari makan"
"Bawain gue makanan"
"Gue lama bakalan"
"Ish. sebel"
"Iya ntar gue bawain"
Alvira melebarkan senyumnya, Alvino tidak peduli dia langsung masuk ke mobil. Ia berencana ingin membunuh Yoga malam ini. Membawa Seal Knife disaku belakang dan pistol Colt 1991 disamping celana.
Ia pergi ke suatu tempat, yang dipastikan ada targetnya disana. Disebuah toko belanja, yang sepi karena sudah malam. Ia memarkirkan mobilnya dari jauh, dan mengendap memakai hoodie hitam, topi hitam, masker hitam.
"Yoga Dirgantara" gumamnya.
Alvino melihat Yoga keluar membawa beberapa bahan makanan, dan membuntutinya perlahan. Alvino tau biasanya Yoga lewat gang kecil supaya cepat sampai rumah. Dia bersembunyi didekat tong sampah besar, menunggu Yoga lewat.
'Play game' batin Alvino saat Yoga memasuki gang.
Alvino mengeluarkan pistolnya, membidik ke arah kaki kanan Yoga.
DORR!!
Dilumpuhkan terlebih dulu, gang itu sangat sepi. Hampir tidak ada orang lewat. Tikus pun enggan lewat disana. Kebetulan saat itu jam 23:01.
Yoga tersimpuh dibawah membuat belanjaannya terhambur keluar. Alvino menghampirinya dan menyimpan pistolnya terlebih dulu.
"Sorry gue ga sengaja" ucap Alvino kemudian menyamakan posisi dengannya.
"Siapa lo!" tanya Yoga.
"Gue juga engga tau siapa gue. Tapi gue pengen main-main bentar sama lo"
"Lo siapa anjingg! berani-beraninya nembak gue" desisnya menahan sakit.
"Karna gue ada urusan sama lo bastard"
Alvino menarik Yoga kasar dan melemparkan ke pojokan tempat sampah.
"Mau lo apa?!"
"Mau gue? balas dendam"
"Apa salah gue?!"
Yoga memundurkan tubuhnya, tapi sudah sangat pojok sekarang. Dia tidak tau jika yang dihadapannya kini Alvino.
"Lo tau, gue benci sama seseorang yang berani nyentuh milik gue, dan gue engga segan-segan buat dia tenang disana" ucap Alvino mulai menggoreskan pisau yang sudah di asah tadi ke pipi kanan Yoga.
"Ssshhh... sakit bangsat.."
"Dan gue, sangat benci akan hal itu" lanjutnya dan sedikit menusuk pisaunya hingga dalam.
Mengeluarkan pistol ditangan kirinya, sedikit menurunkan itu kedepan tubuh Yoga.
DORR!!
Tepat diarea ginjal kiri. Sontak Yoga langsung memegangi perut bagian kirinya.
"Tangan gue licin, jadinya ya meleset" ucap Alvino menatap pistol hitam ditangan.
"Bangsat lo anjing! Ssshh,, lo siapa dan kenapa lo lakuin ini ke gue.. Ssshh.." saat Yoga ingin mendorong Alvino dengan tangan kanan, tetapi tangannya diinjak terlebih dahulu oleh kaki Alvino.
KAMU SEDANG MEMBACA
davies son 'n his soul [END]
Teen Fiction𖥻ꦼꦽ➮ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ. TAHAP REVISI ❝ Tidak keberatan bukan jika aku mengambil nyawamu saat berurusan dengan kekasihku tanpa sepengetahuanku? ❞ ─── ©. arsenicc_oo