30. Penjelasan dan alasan

4.1K 202 0
                                    


Hening menyelimuti mereka berdua, tetapi itu hanya berjalan sebentar.

"Aku minta maaf sebelumnya. Tapi kamu harus tau ini"

"Tau apa?"

"Saat kelas 7, aku suka cewek namanya Rindy"

Aletta masih senantiasa menyimak Alvino.

"Dia seangkatan sama aku. Aku suka dia, entah dia suka aku atau engga. Kita selalu bareng kok, sempet ada rumor kalo Rindy deket sama ketua basket. Renald bilang kalo dia itu kak Varo. Suatu hari dia nolak ajakan aku buat balik. Katanya dia mau kerkom. Saat pulang sekolah, diparkiran. Aku lihat dia masuk ke mobil dan ada cowok disana. Aku ketemu Rasya yang sekelas sama Rindy. Aku tanyain, ternyata engga ada kerkom. Aku mulai nething sama dia. Dan Rasya bilang jika mobil itu punya kak Varo"

Alvino tersenyum ke arah Aletta yang terlihat serius menyimak ucapannya.

"Dan aku tau kalo Rindy engga pernah suka sama aku, balas perasaan aku dan dia milih kak Varo. Padahal semua udah aku kasih ke dia, tapi yaudah. Kamu tau, aku sempet benci kak Varo"

"Kenapa?"

"Dia rebut Rindy dari aku. Tapi, suatu hari aku denger mereka jadian. Aku deket sama kak Varo. Dia selalu minta bantuan kok. Dia pernah ciuman sama Rindy buat pertama kalinya, dihadapan aku. Sampe kak Varo mau buat naked Rindy"

Alvino melihat Aletta yang tertegun karena ucapannya pun mengulum senyum.

"Dan kamu tau puncaknya?"

Aletta menggeleng.

"Rindy hamil karena kak Varo"

"G-ga mungkin"

"Saat kak Varo smp, kamu dimana?"

"Di Indonesia"

"Kamu engga tau apa yang dilakuin kak Varo di London. Habis nyari tau sendiri, ternyata kak Varo suka dateng ke Bar terus ngelampiasin sama orang disana. Aku kira dia baik ta. Ternyata engga"

"Kamu bunuh kak Varo karena itu?"

Alvino mengangguk mantap membuat Aletta nenunduk.

"Jangan nunduk ta. Aku udah bilang, semua ini ada alesannya. Buat kamu itu alasan engga masuk akal. Orang mana sih yang engga terima kalo orang yang dia suka, malah suka orang lain. Dan akhirnya kayak Rindy sama Alvaro"

Aletta teridam sejenak. Alvino pun sama.

"Aku engga tau jalan pikir kamu, Al. Sekarang kak Varo dimana?"

"Ada"

"Ada dimana, Al?"

"Kenapa ta? Ingin bertemu? Mungkin dia sudah membusuk sama halnya kelakuannya"

Plak!

"Tolong, jaga bicaramu Al!"

"Apa ta? Aku bener. Dan asal kamu tau, aku selalu lindungi kamu sejak kematian kak Varo. Aku merasa bersalah sama dia. Aku selalu berdoa buat dia agar engga ngehantuin aku terus"

"Apa lagi yang kamu perbuat hah?"

"Aku balasin dendam kamu ke orang yang pernah ganggu kamu"

"Siapa?"

"Yang pernah ganggu kamu ta. Yang pernah hampir lecehin kamu, yang nampar kamu. Semuanya."

Aletta tertegun karena ucapan Alvino.

"Sesil" gumam Aletta.

"Iya. Dia yang terakhir, kamu bilang kalau kamu engga mau ketemu dia lagi kan"

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang