23.2 Flashback Alvaro

3.1K 167 2
                                    


Setelah Alvino tau jika Rindy pacaran dengan Alvaro, dirinya memilih tidak memperdulikan itu. Walau dia merasa cemburu, karena masih menyimpan rasa dengan Rindy. Teman lainnya juga tau akan itu.

"Udah. Gausah dipikirin." ujar David.

Alvino mengangguk dan menunduk. Teman-temannya mengajak bicara kecil dengan Alvino. Alvino menganggapinya. Matanya tidak sengaja menatap luar kelas, mendapati Alvaro dan Rindy yang bercanda dan tertawa.

Alvino hanya tersenyum miris. Bahkan dirinya belum sempat tersenyum dengan Rindy seperti itu. Bahkan Rindy tidak pernah tersenyum sedikitpun ke Alvino.

'Sialan memang' batin Alvino setelah menatap Alvaro dengan tatapan tajam.

Alvino kembali menatap kearah Alvaro dan Rindy. Dia membelalakkan mata sata mereka berdua sedang mencium antar satu sama lain.

Alvino semakin menatap itu, Rindy yang terlalu agresif. Terlihat juga Alvaro menikmati itu. Sedikit orang yang melihat itu, memilih tidak merespon. Atau mereka akan terkena ancaman.

Tangan Alvaro yang semakin ingin menelisik didalam baju Rindy. Melihat tangan Rindy yang mengarahkan tangan Alvaro. Sampai baju seragam Rindy terangkat keatas.

Brakk

Alvaro berdiri paksa, membuat kursi nya menghantam kebelakang. Semuanya memfokuskan ke Alvino yang keluar kelas.

Teman-temannya melempar pandangan. Mengedarkan pandangan apa yang dilihat Alvino tadi.

"Oh gara-gara itu" gumam Alex.

"Gila sih, anak ternama kek Alvaro bisa-bisanya ngelakuin hal kek gitu." tambah David.

"Untung engga ada guru yang lewat. Kebegoan sih" ucap Renald.

Di sisi Alvino, dia keluar kelas. Dan sengaja lewat didepan Alvaro dan Rindy yang masih bertautan mulut.

"Ekhm,.. Kak dipanggil bu Sista" panggil Alvino.

Mereka yang menyadari ada Alvino pun segera memberhentikan aktivitasnya. Alvaro yang sibuk merapikan baju, dan Rindy yang membuang muka.

"O-oh oke. Eh Vin, ikut gue bentar" ucap Alvaro menarik lengan Alvino.

"Mau apa?" tanya datar Alvino.

"Jangan dibilangin siapapun soal apa yang diliat lo tadi" ucap Alvaro.

"Ga penting juga buat gue. Sana dipanggil guru tuh" ujar Alvino sedikit terkekeh dan mendorong Alvaro kedepan.

"Ah iyaiya"

Alvino mengangguk, menatap Alvaro yang berjalan aneh karena ketahuan oleh Alvino tadi. Alvino menyeringai, dan berbalik menghampiri Rindy.

"Lo mau apa?!" tegas Rindy yang mendongak saat Alvino sangat dekat dengannya.

"Ikut gue"

"Kemana"

"Ikut gue bentar elah. Gausah nyusahin, bitch" bisik Alvino.

Rindy tertegun, menatap pelan Alvino. Dan Alvino sendiri menarik lengan Rindy secara kasar membawanya ke rooftop.

"Lo mau apa sih? Lepas!"

"Jangankan lo suruh, gue engga sudi pegang tangan lo" sentak Alvino yang mendorong kasar Rindy.

Alvino menekuk lututnya, menyamakan posisi dengan Rindy yang terduduk dibawah. Tangan kanan Alvino terulur menarik kerah seragam Rindy.

"Gue masih sayang sama lo. Tapi lo malah gini, mau lo apa sih? Kurang baik apa gue sama lo, Ndy?"

"M-maaf"

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang