02. Dia marah

20.5K 756 11
                                    


Aletta sedang menunggu seseorang didepan rumahnya seperti biasa untuk berangkat sekolah.

"Ish. dia dimana sih, engga on time banget"

Beberapa menit, yang ditunggu Aletta datang dan keluar dari mobil dengan penampilan berantakan.

"Sorry by, kesiangan bangunnya"

"Ih kok kamu berantakan sih Al" dumel Aletta merapikan penampilan Alvino, menata dasi dan menyisir rambutnya yang acak-acakan dengan tangannya sendiri.

"Hehe, makasih. Tambah cantik deh"
"Ayo berangkat, ntar telat" ujar Alvino membukakan pintu untuk Aletta dan kembali kekursi pengemudi segera menuju sekolah.

Pembicaraan kecil didalam mobil pun sudah terbiasa.

"Emang kamu udah sarapan Al?"

"Tadi kan buru-buru, ga sempet jadinya"

"Nanti sarapan dikantin, haruss" ucap Aletta sambil menunjuk Alvino yang menyetir.

"Tangannya sini"

Tangan kiri Aletta digenggam oleh tangan kanan Alvino sepanjang perjalanan kesekolah.

Mereka turun, tetapi tangan kanan Aletta langsung dicekal seseorang sampai ditarik menjauh dari mobil Alvino.

"Ish apaan sih"

"Ayo ta, kemarin belum selesai" ujar Yoga.

"Apa-apaan sih lo! Lepas njing" seru Alvino menghempaskan cekalan itu dari tangan Aletta.

"Siapa sih lo, ganggu aja"

"Bukan urusan lo. Mending lo pergi" suruh Alvino.

"Gak! gue ada urusan sama Aletta. Minggir lo!"

Bahu Alvino terdorong kasar saat Yoga berjalan seraya menarik Aletta menjauh.

Entah kenapa Alvino membiarkan. Dia tidak ingin merusak Citra sekolahnya hanya dengan memukul warga sekolah.

(fyi. IHS berada ditangan Alvino, saat orangtua nya akan meninggalkan Indonesia dan menetap sebagai warga London)

Dia menghembuskan nafas kasar. Menuju kelas, meletakkan tasnya dibangku samping David yang sedang mendengarkan musik.

Beruntung guru belum datang. Dia akan pergi kekantin untuk sarapan.

"Vin" panggil David saat Alvino akan pergi, lagi.

"Apa?"

"Lo mau kemana?"

"Kantin"

"Ngapain?"

"Baca buku lol"

"Gue ikut" ucap David yang langsung berdiri dari bangku.

"Gue mau sarapan" acuh Alvino.

"Maka dari itu, traktir gue yayaya" rayu David.

"Geli dih"

Mereka keluar kelas untuk kekantin. Melewati kelas Aletta, dan menampilkan kekasihnya itu sedang mencatata. Dia seorang sekretaris.

"Psstt" kode Alvino dengan desisan kecil.

"Alvino!! kenapa tidak masuk kelas, sana masuk!" seru guru kelas yang menyadari kehadirannya.

"Ini lagi panggil guru, ye gak vid?" alibi Alvino menoleh ke David.

"Iya bu" sahut David.

"Yasudah sana"

Alvino menatap Aletta yang menatapnya, lalu tersenyum. Dia mendahului David langsung menuju ke kantin.

"Pesen sana" suruh Alvino.

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang