20. Shut gun

4K 178 4
                                    


Kringg..

Bel pulang berbunyi. Alvino keluar dengan David menuju kelas sebelah.

"Al. Ayo pulang" ajak Aletta.

"Aku ada janji sama temen. Dianterin David ya"

"Yahh.."

"Sekali aja kok. Janji"

"Janji"

Aletta menautkan kelingkingnya dengan kelingking Alvino. Alvino pun tersenyum senang.

"Vid. Tolong anter Aletta pulang ya" pinta Alvino.

"Oh oke. Ayo Al"

Aletta mengangguk. Mengikuti David, Alex dan Renald keparkiran.

"Bye, Vin" ujar Aletta dan melambaikan tangan.

Alvino membalasnya dan tersenyum. Kemudian dia menuju lapangan basket yang sudah ada Dimas disana. Tanpa basa-basi Alvino menghampiri.

"Apa yang lo tau tentang gue?" tanya Alvino.

Posisi mereka berdiri berhadapan. Kedua tangan Alvino yang senantiasa masuk kedalam saku celananya.

"Gue tau lo dari awal. Sejak kematian Yoga??"

"Lo penguntit?" tanya Alvino yang perlahan menghampiri.

"Ga. Gue tau semua yang lo lakuin" ujar Dimas mendorong Alvino.

Alvino mengangguk, mengedarkan pandangan kepenjuru sekolah. Sekolah juga sudah sepi, hanya beberapa orang saja yang didalam kelas.

"Gue engga segan-segan bunuh lo. Kalo lo sebarin semua"

"Gue engga sebarin. Lo harus janji sama gue, lo jangan lakuin hal itu lagi hanya ingin melindungi Aletta. Itu tidak perlu"

Tangan kanan Alvino keluar. Menatap Dimas tajam.

"Apa jaminan agar lo engga sebarin walaupun gue lakuin lagi?"

"Janji. Lo bisa.."

Srett

Tangan kanan Alvino menarik kasar tangan kiri Dimas. Mengeluarkan sesuatu disaku kiri. Tangan kiri Alvino tergerak untuk menempelkan alat kecil berbentuk persegi ke area 3/4 tangan kiri Dimas.

"Aw.. Sssh.." desis Dimas saat ujung per ujung alat kecil itu menembus kulitnya.

"Ga sakit." ujar Alvino yang semakin menekan alat itu agar rata ditangan Dimas.

Dimas mendesis, sangat perih saat alat persegi itu semakin menusuk kulit dalam nya. Dan warna alat itu seperti warna kulit seperti biasanya.

"Alat ini sebagai jaminan. Jika lo sebarin ke satu anak sekalipun, gue bakal tau. Dan gue pencet alat ini"

 Dan gue pencet alat ini"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang