Felix menatap jenuh 4 orang yang berkutat dengan laptop masing-masing. Dia sebentar melirik seseorang yang disampingnya, dia sibuk melepas earphone.Felix awalnya tidak mengetahui jika cewek yang disampingnya itu Alvira. Karena Alvira tertutup kerudung hoodie.
"Mau kemana?" tanya Alvino yang menyadari Alvira beranjak dari tempat.
"Keatas. Capek gue bang"
Sontak Felix menatap Alvira yang berdiri. Saat suaranya ia kenali, Felix sedikit menarik tangan Alvira. Membuat empunya menoleh dan kaget.
"Loh Felix?!"
"Lah lo Alvira? Kenapa gue baru nyadar"
Setelah Felix berucap seperti itu, Alvira kembali duduk menghadap Felix. Teman-teman Alvino melempar pandangan kecuali Alvino. Renald pun juga bingung kenapa mereka bisa kenal.
"Kok lo engga hubungin gue sih?"
Nada pertanyaan Alvira membuat Alex, David dan Renald mendelik karena terdengar alay dan menghayati. Sedangkan Alvino masih Setia berkutat dengan laptop diselingi gelengan kecil.
"Heh. Kalian berdua kenal?" tanya Alex.
Felix dan Alvira menoleh bersamaan kemudian mengangguk.
"Y-ya gue lupa. Abis waktu sampe capek banget. Terus apalagi bang Renald ngajak makan, ya gue lumayan ngantuk. Jadi, lupa ngabarin" jawab Felix.
"Lo aja main ponsel terus dari bandara sampe rumah" cibir Renald.
"Gue lupa bang elah"
Alvira menatap Renald dan Felix bergantian. Kemudian dia menyadari sesuatu.
"Jadi kalian sepupuan?"
Felix mengangguk, menatap Renald yang bermain ponsel.
"Untung bukan bang Alex" gumam pelan Alvira.
Bahkan mereka dapat mendengar gumaman pelan dari Alvira. Beberapa dari mereka menahan tawa.
"Apa yang lo bilang?" tanya Alex.
"Lo denger, bang?"
"Yaiyalah. Lo kira gue budek apa"
"Hehe. Maaf. Yaudah mending kita keluar, daripada ganggu mereka" ajak Alvira.
"Keluar pake apa?" tanya Felix yang mendongak.
"Mobil gue. Lo yang nyetir ya"
Felix mengangguk dan tersenyum. Dia menatap Alvira yang menaiki tangga menuju kamar untuk berganti baju dan mengambil kunci mobil.
☆☆☆
Sepeninggalan Felix dan Alvira, suasana ruang tamu yang mereka pakai menjadi sunyi.
"Bahkan kalian berdua engga ada mirip-mirip nya" tutur Alex.
"Emang sepupuan harus mirip gitu?" tanya David.
"Eh, Vin. Kata adik gue, dia mau sekolah disekolah lo" ucap Renald.
Alvino menoleh, kemudian dia mengangguk kecil.
"Iya gue tau. Alvira juga pernah bilang kalo seseorang Felix itu mau sekolah di IHS" balas Alvino.
"Emang bisa?"
"Maksud lo?"
"Lagian semester ini tinggal 3 bulan terus selesai. Emang bisa pindahan mulai tengah semester 2, engga sekalian tahun besok aja gitu"
Alvino mulai paham.
"Bisa kok. Dia kalo ada surat pindah dari sekolah lamanya, bakal diterima"
KAMU SEDANG MEMBACA
davies son 'n his soul [END]
Teen Fiction𖥻ꦼꦽ➮ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ. TAHAP REVISI ❝ Tidak keberatan bukan jika aku mengambil nyawamu saat berurusan dengan kekasihku tanpa sepengetahuanku? ❞ ─── ©. arsenicc_oo