Seorang perempuan kini menunggu seseorang dipintu keluar bandara, dia habis dari London mengunjungi neneknya yang sakit."Ish. Dia dimana sih. Katanya mau jemput, kenapa engga stay disini" decaknya sambil mengotak-atik ponsel.
Dari jauh, ada seorang laki-laki dengan earphone bertengger manis di kepalanya. Sedikit berlari kecil menuju seseorang yang menunggunya kini.
"Sorry by. Tadi telat, ada kendala dijalan" ucap Alvino.
Aletta mengacuhkannya, dia malah berjalan mendahului.
"Jangan marah dong by" bujuk Alvino sedikit menarik pelan tangan kekasihnya itu.
"Abis kamu lama, aku jadi nunggu disini. Katanya harus udah stay dipintu keluar"
"Maaf deh. Aku harus ngelakuin apa biar kamu engga marah sama aku?" tanya Alvino seraya menyamakan posisi.
Aletta yang ditatap seperti itu mendelik, dan mendorong pelan bahu Alvino.
"Ish. aku tu capek kamu malah gini" gumam Aletta menunduk.
"Haha. yaudah ayo balik. aku gendong, sini"
"Depan apa belakang?" tanya Alvino setelah berdirip tegap.Aletta tidak menggubris, lalu membalikkan tubuh itu lalu naik dipunggung belakang Alvino.
Aletta menaruh kepalanya diceruk leher Alvino bagian belakang dia kelelahan.
"Mau makan?" tanya Alvino menatap Aletta yang berada dibelakang punggungnya sambil berjalan pelan.
"Engga mau"
"Ih kok kamu jadi berat sih ta. Makan apa aja?" tanya Alvino.
"Kamu ngatain aku gendut" tanya balik Aletta yang menegakkan leher.
"Engga by. Aku tau kamu laper. Kita ke Cafe dulu ya"
☆☆☆
Aletta dan Alvino kini duduk disalah satu bangku Cafe.
"Mau makan apa" tanya Alvino yang duduk diseberang Aletta.
"Terserah"
"Masi ngambek ternyata" gumam Alvino.
"Ih, Al geseran dikit" gerutu Aletta saat tubuh Alvino mendezaknya.
"Kok kasar sih ta. pms ya? Marah-marah mulu"
"Iya"
"Yaudah. aku gamau deket-deket sama kamu" ucap Alvino, saat dia berdiri tangannya terlebih dulu ditarik oleh Aletta.
"Sini aja. Yauda ayo makan. Tapi terserah kamu"
Alvino mengulas senyum tipis. Dia membuka buku menu dan memanggil pelayan untuk mencatat pesanannya.
Merasa Aletta hanya diam, ide jahil Alvino pun keluar. Tangan kirinya terangkat untuk mengusak rambut hitam panjang itu.
"Apaan sih Al"
"Sini deh ta"
Aletta dengan malas menatap Alvino saat tangannya ditarik.
"Apa"
"Ayo main game sambil nunggu makan"
"Game apa Al. Aku capek"
"Yaudah sini tidur" ujar Alvino menepuk pundaknya sendiri. Tanpa lama-lama Aletta menaruh kepalanya dipundak tersebut.
"Kamu tau engga, aku kangen kamu"
"Aku juga Al" timpal Aletta beralih memeluk Alvino.
"Gini deh.."
KAMU SEDANG MEMBACA
davies son 'n his soul [END]
Novela Juvenil𖥻ꦼꦽ➮ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ. TAHAP REVISI ❝ Tidak keberatan bukan jika aku mengambil nyawamu saat berurusan dengan kekasihku tanpa sepengetahuanku? ❞ ─── ©. arsenicc_oo