43. Kelulusan

2.2K 142 2
                                    


Hari kelulusan pun sudah tiba. Alvino dkk sudah mengambil surat kelulusan. Mereka sekarang sedang ditaman sekolah bersama Aletta dkk.

"Akhirnyaa" ucap David yang merentangkan kedua tangan menatap langit-langit.

"Lo langsung ke London, Vin?" tanya Zahra.

"Besok penerbangan gue"

"Lo kesana sendirian?" tanya Alex.

"Gue cuma sama Aletta, Alvira doang"

"Bareng-bareng aja sih" ujar Renald yang bersandar.

"Kalo lo bilang gue bisa pesen tiket lebih"

"Yaudah pesen aja" sahut David.

Alvino menggeleng kecil, semudah itu menyuruhnya.

"Lo gimana, Chel?" tanya Jessie.

"Gue juga bakal kuliah sama kayak kalian"

"Hah serius lo?" heboh Alex.

"Apa sih"

"Bagus dong. Lo bisa terus sama gue" ucap Alex menunjuk Chelsy.

"Lo tinggal dirumah gue dulu aja. Kalo udah keterima di Universitas, nanti pindah ke asrama. Gimana?" tawar Zahra.

"Nanti gue bicarain sama orangtua"

"Oke. Gue tunggu"

Yang cowok-- Renald, David, Alvino menyimak. Sedangkan Alex yang cengar-cengir disamping Chelsy.

"Kalian pada tinggal di asrama nantinya?" tanya David.

"Iya. Kenapa??"

"Y-ya gapapa sih. Engga pilih dirumah aja"

"Jauh dari rumah gue" balas Jessie.

"Kamu gimana, Ta?" tanya Alvino.

"Aku juga ngikut mereka. Kalo kamu?"

"Aku diapart dekat kampus sama mereka bertiga"

"Kenapa engga di asrama?"

"Rusuh, Ta. Lagian bisa tinggal di apart deket Universitas"

"Iya sih"

"Udah jam 12 siang. Balik yuk, siap-siap"

"Yaudah. Berarti besok langsung ke bandara aja ya, Vin?" tanya Zahra.

Alvino hanya mengangguk i. Semua berjalan ke parkiran dan langsung pulang kerumah. Tetapi, Alvino dan Aletta mampir ke Alfamart untuk membeli sesuatu.

"Beli apa?" tanya Alvino.

"Em, kamu disini aja"

"Hah? Kenapa?"

Aletta bingung harus menjawab apa. Tidak mungkin kan dia bilang ke Alvino jika dia harus beli pembalut.

"Gapapa. Disini aja ya"

"Gamau. Ikut"

"Engga lama kok Al"

"Lama atau engga kamu harus aku jagain. Ayo" ucap Alvino seraya menarik tangan Aletta.

"Tapi aku mau beli pembalut, Al" ujar pelan Aletta.

Alvino langsung melirik kanan kiri, jadi tujuan Aletta itu. Bukannya malah dilepas pegangan, Alvino malah menariknya.

"Mau beli berapa?" tanya Alvino yang menatap rak pembalut itu.

"Ih, Al. Aku malu tau" ucap Aletta berbisik karena di lorong itu ada beberapa orang menatapnya.

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang