33.5 London ada urusan

3.1K 147 1
                                    


Mungkin ini bisa dibilang hari terakhir untuk Alvino menyelesaikan semua. Karena hari ini hari pemakaman Alvaro.

Btw, Alvino dan Aletta sudah dikamar apart masing-masing. Mereka pulang pagi-pagi sangat. Tentu mereka tidak luput dari pertanyaan keluarganya.

Alvino pandai menyikapi itu. Membuat Aletta bernafas lega. Dan sekarang mereka akan bersiap-siap. Aletta, Alvino dan Dimas. Juga Moon, Light dan dr Tian.

"Udah ta?" tanya Alvino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah ta?" tanya Alvino.

"Bentar lagi, Al. Baru pake make up" ujarnya tanpa menoleh.

Alvino tersenyum. Dirinya beranjak dari tempat, berjalan santai menuju Aletta yang sibuk berkaca.

Melingkarkan tangan didepan perut Aletta tanpa persetujuan kekasihnya. Aletta seperti tidak memperdulikan kelakuan Alvino, dia sibuk mengoleskan lipstik merah muda dibibirnya.

"Gausah cantik-cantik, ta. Begini aja udah cukup kok" balas Alvino menatap pantulan diri mereka dikaca besar.

"Bentar deh, Al"

Alvino menggidikkan bahu, mengeratkan pelukannya. Menaruh kepala diceruk leher Aletta, menyesap wangi bau khas kekasihnya. Yaitu bau wangi bayi.

Aletta masih sibuk dengan make up nya. Membuat dirinya menjadi kesusahan saat mengambil bedak.

"Kasih waktu aku 5 menit aja deh, Al. Engga lama kok. Aku susah gerak ini" gerutunya yang berusaha melepaskan tangan Alvino.

Alvino tersenyum. Dia melepaskan pelukan, berjalan ke sisi lain Aletta. Duduk dipinggiran sofa. Menatap apa yang dilakukan kekasihnya.

"Udah ta" ujar Alvino yang menopang dagu.

Aletta malah menjulurkan lidah dan mengambil lipstik. Dioleskan lagi dibibirnya membuat Alvino melongo. Untuk yang kedua kali Alvino melihat Aletta mengoleskan kembali warna merah itu.

Sret

Dia menggapai tangan kiri Aletta, ditariknya membuat tubuh Aletta mendekat ke arah Alvino yang duduk.

"Al.."

Alvino menariknya lagi agar terduduk di pangkuannya sekarang. Merengkuh pinggang Aletta dengan tangan kiri.

"Apa hmm?"

Aletta malah memutar mata malas. Mengambil kaca kecil dan mengaca. Lipstik nya berantakan karena Alvino menariknya tadi.

"Ih, berantakan kan. Kamu sih" ucap Aletta melempar kaca ke sofa.

Alvino terkekeh. Dia berdiri dan menukar posisi dengan Aletta. Mendudukkannya disofa, dan Alvino menatapnya dari atas.

"Dih marah" ucap Alvino mencolek hidung Aletta.

"Tau ah, sebel"

Aletta membuang muka dan bersedekap dada. Membuat Alvino gemas sendiri. Tangan kiri Alvino perlahan memegang kepala Aletta dan menurunkannya ke tengkuk leher.

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang