15. Baik-baik saja

4.3K 214 0
                                    


Alvino terpilih olimpiade 3 mapel berturut-turut yang diadakan dipusat kota. Ada 1 orang lainnya yaitu Renald.

"Lo keruang kepsek dulu sana, gue mau ketemu Aletta" suruh Alvino menyuruh Renald.

"Iya sana, dasar"

Renald mengiyakan dan pergi keruang kepsek meninggalkan Alvino yang ikut pergi ke kelas Aletta.

"Ta.."

Aletta menatap Alvino dipintu kelas, dan langsung menghampirinya dengan wajah sedih.

"Kamu bakal ninggalin aku"

"Nanti sore aku balik ta, kamu pulang bareng David ya. Dia udah aku bilangin suruh anter kamu"

"Iyaudah"

"Kayak ditinggal selamanya aja ta.." gumam Alvino terkekeh melihat Aletta.

"Ih engga.. jaga diri kamu"

"Tentu, kamu baik-baik disini sampe aku balik oke"

"Semangat disana" ucap Aletta menyemangati membuat Alvino tersenyum manis.

"Terimakasih, em aku mau berangkat. Ditunggu kepsek sama Renald"

"Hati-hati Al"

Alvino hanya mengangguk, lalu mencium bibir Aletta sekilas untuk penyemangat. Kemudian tersenyum dan meninggalkan Aletta menuju ruang kepsek.

☆☆☆

Aletta kembali duduk dikelas, mengobrol santai dengan Zahra dan Chelsy. Sampai ada salah satu anak yang berteriak membuat atensi mereka yang mengobrol menatap anak itu.

"Aletta dipanggil guru di perpus" teriak anak itu membuat Aletta hanya mengangguk.

"Aku ke perpus dulu ya" ucap Aletta ke teman-temannya.

"Iya"

Aletta pergi ke perpus melewati koridor kelas yang nampak sepi karena suatu kegiatan. Saat Aletta bersenandung, ada yang menariknya kasar ke kamar mandi.

"Akh.."

Aletta mengerang ketika dirinya didorong kasar dan terjatuh di pojok kamar mandi. Ada 3 kakak kelas yang melakukan ini ke Aletta. Salah satunya yang tidak menyukai Aletta dengan Alvino.

"Sepertinya sekarang waktu yang tepat Sil" ujar Cindy, teman Sesil yang dibelakangnya sambil bersedekap.

"Ya, secara kan dia ikut olimpiade" cibir Dona.

Sesil hanya menatap sinis Aletta yang tersungkur dibawah, kemudian menghampirinya menarik rambut kepala Aletta kasar.

"Gue minta lo putus sama Alvino sekarang!" seru Sesil kasar, orang yang mendorong Aletta.
"Dan dia harus sama gue!" lanjutnya.

"Maksud kamu apa?" tanya Aletta memegangi kepalanya yang habis ditarik Sesil.

"Aletta.. lo tau kemarin Alvino bermain dengan siapa??"

Aletta hanya menggeleng polos atas ucapan Sesil.

"Gue!! gara-gara lo dia ninggalin gue" racau Sesil dengan nada frustasi dan mengacak rambutnya kasar.

Aletta terdiam disana tentang ucapan Sesil yang 'bermain' dengan Alvino.

"Dia ninggalin gue di apartemen sendiri ta, dia bilang dia mau nemenin lo. Dan saat itu hati gue hancur, semuanya hancur dengan keadaan gue yang telanjang gara-gara dia. Dan dengan enaknya Alvino ninggalin gue gitu aja!!" teriak Sesil frustasi dan diiringi tangisan.

"Apa maksud kamu, aku engga tau" ucap Aletta.

"Lo engga tau hah!!"

Sesil berjongkok dan menyamakan posisinya didepan wajah Aletta.

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang