Renald kembali menekan tengkuk Zahra agar memperdalam ciumannya. Mereka terbawa suasana oleh film romance yang diputar.Zahra kembali melenguh dibawah Renald sekarang.
"Hentikan, mph-"
Renald mengerti, dia melepaskan ciuman. Menatap Zahra yang berlari menuju kamar mandi, dia bilang ingin mual. Karena terlalu banyak minum tadi.
Renald turun dari sofa yang dia duduki tadi. Mengusak rambutnya kasar, tangannya tergerak melepas dasi yang belum dia lepaskan.
Siang tadi dia sempat datang ke acara penting keluarga, setelahnya dia kembali ke apart. Beberapa menit kemudian Zahra datang dan berjalan tertatih.
"Sudah?" tanya Renald.
Zahra mengangguk dan duduk diatas tempat tidur Renald. Renald sendiri pun pergi kekamar mandi untuk berganti baju bebas.
"Ah, lumayan pusing" gumam Zahra.
Tangannya memencet tombol di remote. Dia bosan menonton film, dan Zahra memilih kartun yang ada.
Renald berjalan kembali dari kamar mandi. Mengambil asal gelas diatas meja yang berserakan makanan.
Meneguknya sampai tandas. Sesekali meminta kepala, berjalan tertatih juga ketempat tidur. Menatap Zahra yang santai menonton televisi itu.
Mungkin Renald mabuk, karena dia langsung menarik Zahra. Menidurkannya ditempat tidur, dirinya sendiri pun merengkuh pinggang berisi itu.
Zahra menatap aneh Renald, dia terlentang. Tangan kanan Renald melingkar diatas perutnya, dan Renald sendiri memeluk Zahra. Tidur telungkup, menaruh kepala dialceruk leher sempit milik Zahra.
"Kamu mabuk ya?" tanya Zahra pelan.
Renald menggeleng kecil.
"Mungkin aku salah mengambil minum tadi. Sudahlah, aku ingin tidur"
"Setidaknya lepaskan aku"
"Tidak. Aku terlalu capek"
Suaranya memendam, sangat pelan. Zahra menghela nafas pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
davies son 'n his soul [END]
Roman pour Adolescents𖥻ꦼꦽ➮ ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇᴅ. TAHAP REVISI ❝ Tidak keberatan bukan jika aku mengambil nyawamu saat berurusan dengan kekasihku tanpa sepengetahuanku? ❞ ─── ©. arsenicc_oo