41. Praktek puisi

2.6K 136 0
                                    


Tahun terakhir untuk Alvino dkk maupun Aletta dkk, semua untuk kelas 12. Mereka semua sudah siap untuk menghadapi berbagai ujian, test, praktek atau yang lain.

"Aku ada praktek Al, hari ini" beritahu Aletta.

Mereka berdua-- Aletta dan Alvino kini sedang berjalan dari parkiran, bergandengan tangan tentunya.

"Oh ya? Praktek apa?"

"Kimia, tapi-- aku agak takut sama cairan keras tau"

Alvino menghentikan langkah, merubah posisi menghadap Aletta.

"Hati-hati makanya. Aku engga mau kamu kenapa-napa loh pas praktek, apapun itu" ujar Alvino mencubit gemas ujung hidung Aletta.

Aletta mengangguk, mereka berjalan lagi menuju kelas. Melewati mading dan perpustakaan.

"Lagian semester 2 ini akan ada banyak praktek"

"Dan ujian tentunya, iyakan?" imbuh Aletta.

Alvino tersenyum, tangannya terangkat untuk mengusak pelan rambut Aletta agar tidak berantakan. Mendorong pelan Aletta untuk memasuki kelas.

"Yo! Nanti ada praktek loh"

Alvino hampir terhuyung kedepan karena David dari belakang merangkulnya dengan tidak santai.

"Praktek apaan?"

"Praktek baca puisi didepan"

"Yaelah gitu doang"

"Gitu doang menurut lo??"

Alvino memicingkan mata, menatap David yang heboh didepannya.

"Emang kenapa?" tanya Alvino.

"Bahkan gue engga bisa berpuisi dengan baik" ujar David.

"Sok dramatis lo, cari google aja bisa kalik" ucap Alex yang mulai duduk dibelakang David yang berdiri.

"Percuma aj--"

"Nih lihat, banyak. Dan lo bisa niruin gaya yang berpuitis itu" sela Renald memperlihatkan ponsel yang menunjukkan deretan video youtube.

David berdecak, mereka tidak tau apa yang diinginkan David. Menyahut kasar ponsel Renald, dan memilih salah satu video. Alvino mendekat, dia ikut melihat itu.

"Berarti gue harus sok puitis didepan dong?" tanya David.

"Mungkin begitu. Atau gini aja-- baca aja puisi yang lo bawa didepan. Easy kan" usul Alex.

"Boleh juga tuh"

Alex menjentikkan jari tanda setuju. Dirinya mengeluarkan jas lab saat guru mapel nya mulai masuk kelas.

"Yaudah gue masuk duluan. Ntar ada praktek soalnya"

David mengangguk, memberikan kembali ponsel Renald. Dia dan Alvino juga kembali kekelas, untuk menulis puisi yang bagus baginya.

☆☆☆

Guru bahasa Indonesia memasuki kelas Alvino. David disamping Alvino, sedang sibuk mencari sebuah puisi yang akan diucapkan didepan.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi bu" balas murid.

"Kalian tidak lupa dengan praktek hari ini bukan?"

"Tidak bu"

"Baiklah, ibu akan memanggil acak. Dan akan memberi nilai kepada kalian. Durasi membaca puisi hanya 5 menit, manfaatkan waktu itu" ujar guru seraya dudul dikursi.

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang