12. Merasa bersalah

5.2K 230 0
                                    


Alvino berdiam diri di kamarnya saat pulang sekolah. Dia duduk diatas tempat tidurnya. Dan memikirkan sesuatu.

"Gue engga ada maksud jika masalah itu malah berdampak ke David" gumamnya.

Alvino sibuk melamun, hingga ada seseorang mengetuk pintu membuat lamunannya terbuyar. Kemudian menuju pintu dan membukakannya.

"Vino" sapa papa.

"Ada apa?"

"Bolehkah papa masuk?"

"Tentu saja, silahkan pa"

Alvino masuk diikuti papanya, Alvino duduk ditempat tidur sedangkan papanya disofa.

"Bagaimana dengan IHS Vin?" tanya papa.

"Baik pa"

"Papa dengar David berantem ya"

"Iya, tapi sudah clear masalahnya"

"Dan dengan perusahaanmu?" tanya papa lagi.

"Sangat baik"

"Papa dan mama ingin balik ke London"

"Kenapa begitu cepat?" tanya Alvino.

"Ada proyek baru, dan harus ditanda tangani papa"

"Baiklah, kapan penerbangan dimulai?"

"Sebentar lagi, jam 9"

"Nanti akan Vino antar, aku akan segera bersiap"

"Baiklah, papa keluar"

Alvino hanya mengangguk lalu menutup pintu setelah papanya benar-benar keluar.

"Aishh.. masalah" gumam Alvino memasuki kamar mandi untuk mandi dan bersiap.

☆☆☆

Alvino turun ke bawah mendapati orangtuanya dan beberapa koper.

"Alvira kemana ma?" tanya Alvino ke mamanya.

"Tidak tau, mungkin dia dikamar"

"Yasudah ayo-" ucapan Alvino terputus karena ada seseorang berteriak.

"Paapaa.. Maamaa.. pergi engga bilang aku" teriak Alvira turun dengan tergesa-gesa dan memeluk mama.

"Mama udah bilang Vira, kamu nya aja yang keasikan dengerin musik"

"Yahh, kalian akan pergi?" tanya Alvira.

"Mau balik ke London, bukan pergi ogeb"

Alvino menonyor kepala Alvira membuat sang empunya auto memegang kepalanya dan mengaduh.

"Ih sakit... Aku ikut" ujar Alvira.

"Yaudah ayo, keburu pesawatnya berangkat"

Mereka pergi ke bandara internasional, perlu 30 menit untuk kesana. Diiringi celotehan Alvira didalam mobil. Saat sudah sampai, mereka turun dengan Alvino menarik koper ditangan kirinya. Tangan lainnya untuk komunikasi dengan Aletta.

"Sebentar lagi pesawat lepas landas" ujar Alvino.

"Iya, baiklah kami pamit. Jaga diri kalian baik-baik, kami akan kesini lagi lain waktu. Mama sayang kalian" sambil memeluk satu-persatu dari mereka.

"Apakah tidak ada yang memeluk papa?" tanya papa membuat Alvira melepaskan pelukannya dan beralih memeluk papa.

"Alvira sayang papa" ucapnya didalam dekapan.

"Jaga diri kalian baik-baik" peringat Alvino.

Mereka menuju pintu masuk untuk ke pesawat. Meninggalkan Alvira dan Alvino.

davies son 'n his soul [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang