2. Ditolak

3.5K 180 3
                                    

Akhirnya bel pulang sekolah berbunyi, membuat murid murid yang sudah muak dengan pelajaran hari ini terbebas dan akan menikmati indahnya kamar disertai ac yang dinginnya sedang didamba dambakan.

Laura pun begitu, ah rasanya ingin cepat sekali tiba dirumahnya menikmati ac sambil nge drakor, pikirnya.

Tapi, itu semua harus tertunda karena sopirnya lama sekali menjemput, sedangkan teman temannya sudah pulang duluan. Laura menunggu sopirnya  yang entah dimana keberadaannya di depan gerbang sekolah SMA Starlight.

Sambil menunggu, Laura sengaja memainkan ponselnya untuk menghilangkan kebosanannya sambil nyetel musik dengan earphone nya.

Tiba tiba suara riuh motor ninja menghampirinya membuat Laura risih dengan suaranya mengalahkan lagu nya itu.

Tenyata orang dibalik motor yang berisik itu adalah Rayhan,

Orang nya aja berisik, gimana motornya.

Rayhan membuka helm fullface nya itu dan menaruh di hadapannya.

"Halo Laura cantik yang dikit lagi bakal jadi pacar gue, mau bareng gak?" gombal Rayhan

Laura menyergit, pacar?cuih

"Engga usah ka, gue lagi nunggu dijemput."

"Eh?lo udah tau identitas gue ternyata? Lo stalk gue yaa?" Rayhan turun dari motornya dan berdiri di hadapan Laura.

Laura tak habis pikir, kenapa dia bisa se pede itu sih?

"Apasih, kebetulan temen gue ngasih tau, tanpa gue minta" ketusnya dan menekankan kata 'tanpa gue minta'

Rayhan terkekeh, "Emang lo gamau tau dari orang nya sendiri?"

"Engga" Laura kembali menatap ponselnya

"Yakin gamau?kalo lo minta, gue bakal jawab lengkap selengkap lengkapnya"

Laura jengah, betapa bawelnya manusia satu ini, Laura menatap nya, "Eng-ga" Eja Laura saking kesalnya.

"Yaudah kalo gitu minta line lo aja deeeh" pinta Rayhan dengan puppy eyes

Laura menyergit, "Apa hubungannya?"

"OH JADI LO MAU PUNYA HUBUNGAN SAMA GUE? AYO AYO GUE SIAP KO" ucapnya dengan sumringah

"Apaansi ka, gajelas banget deh."

Laura tak habis pikir, dia punya tingkat ke pedean level berapa sih?

"Gausah panggil ka kali, berasa tua amat gue." sahut Rayhan

"Terserah gue dong"

Rayhan terkekeh paksa, "Hehe iya juga ya. Yaudah mana line lo?"

"Penting banget ya?"

"OH TENTU. Karena kalo lo punya line gue pasti bakal ada yang mer—

Tiiiinnn

Suara klakson mobil menghentikan pembicaraan Rayhan. Laura menoleh, ahhh itu mobilnya. Akhirnya dia terbebas dari manusia bawel ini.

"Mobil gue udah dateng ka, gue duluan ya" senyum Laura tercetak diwajahnya membuat Rayhan ternganga, baru kali ini dia mendapat senyumnya.

Ya walaupun senyumnya itu untuk mobil yang telah datang, tapii dia senyum juga ke gue woi, batin nya.

Rayhan mengangguk. Laura pun pergi, tapi ditahan oleh panggilan Rayhan.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang