Dipikir pikir, benar juga perkataan ketiga temannya. Dia tak seharusnya menutup perasaan nya karena rasa takutnya. Setiap kejadian pasti akan ada resiko nya masing masing, dan jangan jadikan itu sebagai alasan ketakutan kita.
Laura pun berdiri dan langsung mengambil langkah mencari Rayhan. Pertama, dia mencari nya ke kantin. Tapi dia hanya menemukan ketiga temannya tanpa Rayhan nya.
Mereka kaget akan kehadiran Laura yang terlihat ngos ngosan karena habis berlari. Laura pun langsung bicara intinya saja.
"Ka- huhh— huhh— Ka Daren, Rayhan mana?" tanya nya dengan nafas ngos ngosan.
Daren yang tadinya sedang memasukkan mie di mulutnya pun jatuh kembali karena keterpakuan nya kepada pertanyaan Laura.
Laura yang melihatnya pun merasa jijik. Rafael dan Ricchard langsung mendorong Daren karena tingkahnya.
"Jorok banget sih lo" omel Ricchard yang berada di hadapannya.
"Ini— g-gue gak sa-salah denger? Laura nyariin Rayhan?" tanya Daren kepada Laura. Laura mengangguk cepat.
Daren menahan nafas karena nya. Sungguh, dramatis sekali Daren ini.
"Apaansih lo, lebay" ejek Rafael
Rafael menatap Laura, "Rayhan dikelas, Ra"
Laura pun mendapatkan jawabannya dan langsung berlari. Di perjalanan, Laura melupakan kata terimakasih kepada ketiga pria itu.
Dia pun berteriak tanpa menghentikan langkahnya, "Makasih, kak" Laura dengan semangat langsung menuju kelas Rayhan.
Dengan cepat dia menaiki anak tangga satu persatu dan langsung menuju kelas Rayhan. Saat dia sudah tepat di depan kelas Rayhan, yang dia dapatkan malah hal yang tidak menyenangkan.
Rayhan bersama Anatasya.
Anatasya sedang merangkul Rayhan.
Boom.
Seketika Laura diam membeku ditempat. Seakan tubuhnya tertimpa bongkahan es yang membuatnya tak bisa bergerak.
Anatasya pun menyadari kehadiran Laura, dia pun makin mempererat rangkulannya.
"Eh, Laura. Kenapa kesini?" ucap Anatasya yang bisa dibilang, itu sebuah ledekan.
Rayhan yang sedang fokus ke ponselnya dan mendengar nama Laura disebut pun langsung mendongak. Betapa kagetnya dia melihat kehadiran Laura di depan kelasnya.
"E-enggak. Gue tadi disuruh nyari ka Daren sama Bianca" bualnya. Laura pun langsung melenggang pergi.
Seolah tenaga nya sudah habis, Laura berjalan begitu lemas. Kembali ke kelasnya dan melihat ketiga temannya yang mungkin menunggu jawaban darinya.
"Gimana, Ra?" tanya Bianca dengan antusias.
Laura menghela nafas, "Namanya playboy, tetap playboy" sindir Laura dan langsung mengambil barang barang nya dan memasukkan nya kedalam tas. Setelahnya, dia pergi begitu saja.
Ketiga temannya kaget atas apa yang Laura lakukan. Tanpa menjelaskan apa yang terjadi, Laura malah melenggang pergi begitu saja.
Ketiga temannya baru saja ingin mengejarnya, tapi bel masuk berbunyi. Membuatnya mengurungkan niatnya. Karena habis ini, jam Bu Nara, guru terkiller.
Mereka pun harus mempersiapkan alasan atas ketidakhadiran Laura saat ini. Terlihat semua murid masuk ke kelas dengan terburu buru, karena Bu Nara sedang dalam perjalanan ke kelasnya.
Bu Nara pun masuk ke kelas dan berdiri di tempat. Melihat semua murid duduk rapi. Tapi dia melihat satu meja yang kosong disamping Bianca.
"Laura kemana?" tanya Bu Nara dengan suara beratnya membuat semua murid bergedik histeris mendengarnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
LAURA
Novela Juvenil"Kenapa lo ga suka sama gue?" tanya Rayhan dengan pede nya. Laura menyergit, "Kenapa gue harus suka sama lo?" tanya balik Laura dengan mengangkat satu alisnya. - Seorang gadis dengan kenangan tragis bersama mantan nya telah dihantui oleh seorang pr...