5. PMS

2.2K 120 0
                                    

Bel istirahat kedua berbunyi, Laura yang sudah bosan di uks akhirnya memilih untuk meninggalkan uks. Baru saja Laura membuka pintu uks, ada seseorang yang daritadi berusaha dia hindari, Rayhan.

Rayhan dengan muka Watados nya tersenyum lebar.

"Eh, udh sembuh by?" tanya nya terlihat menggoda membuat Laura jijik

"Apasih, gausah manggil gitu deh kak" Laura ingin berjalan, tapi dihalangi Rayhan

"Kenapa? Takut baper?" Rayhan menggoda Laura.

Laura tersenyum remeh, "Jangan samain gue sama mantan mantan lo yang gampang lo baperin."

Rayhan tersenyum meledek, "Kenapa? Cemburu gue punya banyak mantan?"

Laura menyergit, kenapa dia salah mengartikan perkataanya?

Laura yang jengah, malas debat dengan Rayhan, berusaha menghindar.

"Kak, misi. Gue mau ke kelas" Laura menatap Rayhan.

"Kenapa kalo disini? takut makin cinta sama gue kalo ada di deket gue terus?"

Laura geram. Saking geram nya sampe meremas tangannya dihadapan Rayhan. Rayhan yang merasa menang terlihat ternsenyum bangga.

"Kenapasih, tingkat kepedean lo tinggi banget?" bentak Laura

Rayhan mulai kaget karena Laura membentaknya.

"Oke oke, lo boleh pergi" Rayhan mengalah. Karena gamau memperburuk keadaan. Rayhan mengira bahwa Laura sedang pms. Jadi di gaakan mengganggu singanya.

Laura menghela nafas lega karena Rayhan memberi jalan padanya. Namun dua detik kemudian saat dia sudah melewati Rayhan, lagi lagi Rayhan menghalanginya dengan menarik tangannya dan mendorongnya ke tembok membuat badannya menyatu dengan tembok.

"Apa lagi sih ka? Gue cape. Gue mau ke kelas" Laura kesal, marah. Terlihat jelas diwajahnya.

"Sekarang gue tau kenapa lo marah marah terus" Ujar Rayhan

Laura membuang nafas, "Apa sih ka? Jangan buang buang waktu gue deh. Gue udah cape diganggu lo terus"

"Lo lagi pms kan?"

Laura melotot. Jangan bilang kalo dia bocor? Laura lupa, ini tanggal pms nya dan ini hari pertamanya. Dia sama sekali gak ada persiapan dan yang lebih parahnya. Laura gak pakai pembalut.

"HAH? SERIUS? Aduh gimana dong?" Laura panik. Dia semakin merapatkan dirinya dengan tembok. Malu dan panik bercampur menjadi satu. Laura bingung harus gimana. Mana toiletnya jauh.

Rayhan menyergit, kok dia keliatan gak tau kalo dia lagi pms?

"Lo gatau kalo lo pms Ra?"

"IYAA! INI HARI PERTAMA GUE DAN GUE GAK TAU" pekiknya karena terlalu panik.

"Berarti, lo.. gak pake.. pembalut dong?" tanya Rayhan ragu

Laura mengangguk lemah. Laura semakin merapatkan dirinya dengan tembok.

"Tadi yang lo liat, banyak banget gak?" Laura sebenernya malu menanyakan ini kepada Rayhan. Tapi bagaimana lagi? orang yang pertama kali tau bahwa dia pms adalah Rayhan.

Rayhan menggaruk tengkuk lehernya yang tak gatal, merasa salting dan malu karna ditanyakan seperti itu.

"Banyak sih.."

Laura semakin panik. Bahkan Laura tak sadar sedari tadi. Laura menggigit kukunya saking panik dan bingung harus gimana

Laura menghela nafasnya saat mendapat ide. Ini jalan satu satu nya. Dan ia harus meminta tolong kepada orang yang membuatnya kesal selama ini, Rayhan.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang