56. Misi

842 56 1
                                    

Mengandung kata kata kasar!
Harap jangan diikuti kawan


Keesokan harinya, Daren dan kedua temannya sengaja bolos sekolah untuk mencari tahu lebih dalam si Gavin itu. Mereka masih penasaran dan masih tidak yakin bahwa Gavin tidak pernah terlibat dalam kepolisian.

Mereka beranjak ke kantor polisi lagi dan menemukan polisi yang semalam.

"Pagi pak" sapa Daren dengan tegas.

Pak polisi yang namanya tertera di nametagnya bernama Anggara. Masih cukup muda, dan sekitaran 30th an. Pak Anggara pun berdiri dengan tegap.

"Pagi, ada keperluan apa lagi kesini?"

"Tunggu, kalian bolos?" lanjutnya dengan mengintimidasi.

Mereka mengangguk tanpa ragu, "Begini pak, ada temen kita yang berhubungan dengan Gavin yang semalam saya ceritakan. Nah semalam saya baru aja ketemu mereka di sebuah club. Temen kita sama sekali gak pernah nyentuh club disini. Karena dia tau aturan Indonesia. Tapi, belakangan ini dia sangat berubah semenjak main sama Gavin dan kita curiga bahwa Gavin itu pernah tercatat di kepolisian"

"Lalu, kamu meminta saya memeriksa kembali?"

"Jika itu memungkinkan, apa bisa pak?" tanya Rafael.

Pak Anggara pun mengambil sebuah buku dimeja nya, "Identitas yang kalian ketahui apa?"

"Namanya Gavin Arkana Axton. Anak tunggal dari seorang ayah yang punya perusahaan dan ibu nya yang punya butik ternama disini" jawab Ricchard

"Bentar, siapa nama lengkapnya?" tanya Pak Anggara.

"Gavin Arkana Axton" balas Rafael dengan semangat karena mendapat sedikit cahaya.

"Ah, Arkana Axton" gumam Pak Anggara sembari mencari di buku tersebut.

Setelah menemukan yang ia cari, langsung ditunjukkan kepada Daren dan yang lainnya.

"Yang ini bukan?"

Mereka langsung melihat dan ternyata benar. Foto yang membuktikan bahwa itu adalah Gavin. Ternyata, Gavin tak memberikan nama lengkapnya di kepolisian karena disini hanya tertera Arkana Axton. Dan setelah dibaca baca, Gavin terlibat narkoba.

Pantas.

"Iya pak, benar. Boleh saya foto ini pak?" seru Daren dengan semangat.

"Silahkan"

"Boleh kita tau riwayatnya pak?" tanya Rafael.

Pak polisinya duduk dengan santai, "Seperti yang kalian baca. Dia memang terlibat narkoba dan karena keluarganya orang berada, dia tak lama di penjara. Hanya dua hari karena pengacaranya sudah membayar uang jaminan"

"Ah, dia dari Amerika bukan?" mereka mengangguk menjawab pertanyaan pak polisi.

"Kami dapat catatan riwayat dia yang dari Amerika. Rupanya dia sangat bandel karena catatan dari Amerika menyebutkan bahwa dia pernah membunuh salah satu teman nya"

Mereka kaget mendengar penuturan pak polisi tersebut.

"Dia juga pernah terbilat uang gelap di Amerika dan seperti kata kalian tadi, bahwa dia sering ke club. Dia sering mencabuli perempuan disana. Dan saya harap, teman kalian tidak terpengaruh."

"Saya akan berikan catatan dari Amerika untuk membantu kalian dan saya sangat mengandalkan kalian agar tidak adalagi orang seperti Gavin" ucapnya dan langsung memberikan sesuai perkataannya.

Daren langsung buru buru foto dan untungnya, Ricchard telah merekam semua ucapan pak polisi tersebut.

"Terimakasih banyak atas kerja sama nya pak" ucap Ricchard dan mereka langsung pergi setelah bersalaman.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang