36. Revan

1.2K 58 0
                                    

Flashback on

Dua anak kecil perempuan dan laki laki terus tertawa ria di sebuh taman rumah Jelly dan Van menganggap dunia hanya milik mereka.

Jelly dan Van.

Nama kecil mereka..

Setelah merasa cape, mereka naik ke rumah pohon dengan tangga gantung. Jelly dibiarkan naik terlebih dahulu. Setelah mereka sampai di rumah pohon, Jelly meletakkan kepalanya di pundak Van. Sambil menatap matahari yang kian tenggelam.

"Kalau kita sudah besar, aku kepingin jadi pasangan kamu biar kita sama sama terus" ucapan gadis kecil itu disambut ceria dengan laki laki disebelahnya.

"Iya. Kita akan sama sama terus. Aku gabakal ninggalin kamu."

"Janji?" Jelly memperlihatkan kelingking nya. Van pun menautkan kelingking nya dengan kelingking Jelly

"Janji Jelly" Van mencubit pipi gadis manis disampingnya.

Persahabatan masa kecil yang menggemaskan.


Seorang laki laki terus menggangu gadis berambut pirang. Dia mengambil pulpen saat gadis berambut pirang sedang menulis. Gadis itu kesal dan berusaha mengambil pulpen dari laki laki jail itu.

"Evan. Balikin gak pulpen Angeli? Ihh" Laura berusaha mengambil pulpen yang ada diatasnya.Revan terbilang tinggi dibanding Laura Pertumbuhan laki laki sangat cepat.

Angeli dan Evan.
Laura dan Revan.

Evan tak membiarkan Angeli mengambil pulpennya. Akhirnya Angeli mengelitiki Evan dan Evan pun menyerah lalu memberikan pulpennya.

Angeli duduk kembali ke meja belajar kamar nya. Dia harus menyelesaikan pr nya malam ini. Karena besok akan dikumpulkan. Angeli meminta Evan kesini untuk membantunya karena dia pasti ngerti pelajaran kelas 8. Toh, dia setahun lebih tua dari Angeli.

Tapi kini sepertinya Angeli salah meminta sahabat masa kecilnya membantu mengerjakan tugasnya. Toh, rupanya Evan malah mengganggunya.

Evan duduk disebelah Angeli yang sedang fokus mengerjakan tugasnya.

"Jel, Lo pernah gak ngerasain jatuh cinta?" Pertanyaan Evan menghilangkan fokusnya saat mengerjakan tugasnya.

"Kenapa? Lo lagi suka sama cewek ya?" ledek Angeli sambil mengelitiki Evan.

"Haha. Yaiyalah gue suka sama cewek. Masa sama cowok. Gay dong gue" lelucon Evan membuat Angeli tertawa terbahak bahak.

"Jel. Jawab dulu!"

Angeli langsung terdiam.

"Pernah"

Evan terlihat antusias setelah mendengar ucapan Angeli.

"Siapa?"

Lo.

Ingin Angeli berbicara seperti itu. Tapi tak bisa. Jika dia jujur, dia akan merusak persahabatannya.

"Ada deh. Lo gak boleh tau"

Evan kesal. "Ih jahat banget lo. Lo lupa kalo gue sahabat lo dari kecil?"

Angeli berdecak, "Emangnya kenapa sih?"

Evan tersenyum manis, sepertinya dia sedang membayangkan gadis pujaannya itu. Yang tak lain adalah sahabatnya sendiri, Angeli.

Yap, mereka saling suka. Namun tak berani mengungkapkan karena mereka terlalu akrab dibilang sahabat. Jika mereka berpacaran, apakah mungkin?

"Gue lagi suka sama cewek Jel. Dia manis, cantik, pokoknya perfect" puji Evan

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang