42. Rafael Day

992 57 1
                                    

Pelajaran pertama kelas Rayhan adalah sejarah. Musuh terbesar anak ips. Kenapa? Walaupun ips terbilang lebih bebas dibanding ipa, tidak menutup kemungkinan kalau pelajaran ips memang membosankan.

Rayhan terus menatap ke depan dengan malas karena terlihat Pak Bambang yang tanpa bosannya berucap. Rayhan langsung menatap teman sebangku nya yaitu Daren, terlihat dia sedang main hp dibalik mejanya.

Rayhan menghela nafasnya dengan tingkah Daren yang senyum senyum sendiri, bahkan terkekeh pelan. Rayhan langsung melirik temannya di bangku belakang.

Terlihat Ricchard yang tidur dengan kedua tangan sebagai bantalnya. Sedangkan Rafael hanya menatap lurus tanpa berminat memperhatikan pelajaran.

"Ah, bete banget. Rooftop yuk?" ajak Rayhan dengan sedikit memelankan suaranya.

Spontan mereka langsung mengalihkan fokusnya ke Rayhan. Mereka mengangguk setuju dan mulai melakukan strategi keluar seperti biasa.

Rayhan mulai mengangkat tangannya kw udara, spontan Pak Bambang melihatnya dan menunggu ucapan Rayhan selanjutnya.

"Mau ke toilet pak" ujar Rayhan sembari memegang perutnya. Dengan kemampuan aktingnya, akhirnya ia diperbolehkan.

"Ren, temenin gue yuk?" ajak Rayhan. Daren langsung mengangguk dan berdiri merangkul Rayhan.

Mereka mulai berjalan menuju pintu, "Mau ke toilet aja kok minta anterin" sindir Pak Bambang.

Mereka berhenti dan menoleh ke Pak Bambang, "Iyalah pak, manusia adalah makhluk sosial. Tidak bisa hidup tanpa orang lain. Bukan begitu Rayhan?" balas Daren dengan pedenya.

Rayhan sampai tergeleng geleng mendengar bualan Daren. Semua murid bahkan hampir tak menyangka Daren membuat Pak Bambang skakmat.

"Yasudah, sana. Jangan balik lagi" ujar Pak Bambang yang sudah tau seluk beluk mereka berdua.

Daren dan Rayhan pun mulai keluar dari kelas tanpa ada rasa bersalahnya. Toh, sudah diizinin bukan?

Pak Bambang menoleh ke tempat Rafael da Ricchard. Terlihat mereka berdua kini sedang melipatkan kedua tangannya diatas meja. Seperti anak baik dan rajin.

"Kalian tidak mau ikut?" sindir Pak Bambang.

Ricchard dan Rafael langsung tersenyum penuh arti, "Boleh pak?" ledek Rafael dan mereka langsung tertawa.

"Bapak emang pengertian. Tahun depan saya akan cantumkan nama bapak yaitu guru terbaik di sekolah ini." oceh Ricchard dan mereka langsung berlari berdua keluar kelas.

"LOVE YOU BAPAK" pekik mereka di perjalanannya.


Istirahat berbunyi, semua murid seperti biasa langsung memenuhi surga dunia, kantin. Rayhan dkk pun ikut turun menyusul kekasihnya.

Diperjalanan, banyak sekali siswi yang mengucapkan ulang tahun kepada Rafael. Banyak juga yang memberikan sebuah kado atau setangkai bunga mawar hingga membuat kedua tangannya penuh.

Kini Rafael seperti artis selebritis dadakan karena banyak yang mengajak foto. Walaupun sudah ditolak karena risih, kekuatan wanita tidak bisa dikalahkan. Hingga ketiga temannya mengambil alih kado nya dan Rayhan menarik paksa Rafael agar keluar dari kerubunan wanita.

Banyak perempuan yang mengejar Rafael sampai kantin hingga tepat ditempat Laura dkk. Masih banyak para siswi yang belum puas foto dengan Rafael hingga membuat gaduh di kantin.

Agatha yang melihatnya terkejut dan bahkan terlihat risih. Pasalnya, bahkan ujung hidungnya Rafael saja sudah tak terlihat oleh nya saking banyak dikerubuni siswi.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang