10. Main

1.7K 103 0
                                    

Bel pulang sekolah berbunyi. Siswa siswi berhamburan menuju gerbang mendambakan kasur idaman mereka.

Tapi tidak dengan geng Laura. Kini mereka ditahan oleh geng Rayhan.

Mereka cukup menyergit apa maksud senyum yang dilontarkan geng Rayhan.

"Haiii babe, yuk pulang?" Rayhan memegang tangan Laura yang sakit membuat Laura meringis

"Aww"

Rayhan melepas tangan Laura. Menatap apa yang baru dia perbuat pada Laura.

"Aduh. Maaf ya gue gatau kalo genggaman cinta gue bakal se sakit itu" Rayhan terus menampakkan sikap kekanak kanak an membuat Laura eneg.

"Awas. Kita mau pulang" titah Laura. Berusaha lewat, namun terhalang. Kini bukan Rayhan saja yang menghalangi langkahnya, namun ketiga temannya itu juga ikut menghalangi teman teman Laura.

"Kan lo pulang sama gue Ra. Ingat ?" Rayhan memancing emosi Laura. Tapi sayangnya, Laura ikut memancing emosi Rayhan.

"Bukan berarti gue gabisa nolak kan?" Laura tersenyum menang melihat Rayhan terdiam. Namun itu tak beranjak lama. Rayhan menarik paksa Laura menuju parkiran. Kini dengan tangan yang berbeda tentunya. Rayhan gak sejahat itu menambahkan rasa sakit di tangan kanan Laura.

Laura yang berusaha memberontak meminta pertolongan kepada temannya namun sayangnya, temannya pun ikut dihalang oleh ketiga temannya Rayhan.

"Bi. Ayo pulang!" Ajak Daren dengan pede nya yang pasti bakal diterima ajakannya.

"Gak usah kak. Gue udah dijemput sama sopir gue." Tolak Bianca.

Ternyata bukan cuma Laura yang bisa nolak Rayhan, Bianca pun bisa nolak gue. batin Daren

"Untuk kali ini, please?" Daren sedikit memohon.

Bianca ragu. Akhirnya menatap kedua temannya. Sebenarnya Calissta dan Agatha akan nebeng ke mobil Bianca dan Laura. Namun bagaimana ini? Laura sudah dibawa kabur oleh Rayhan.

"Gak usah kak. Temen gue mau nebeng soalnya. Nanti kalo gue sama lo. Kasian temen gue" lagi lagi Bianca berusaha menolak.

"Tenang aja Bi. Temen temen gue nganggur kok. Nanti Agatha sama Rafael. Calissta sama Ricchard. Lo berdua mau kan?"

"Oh tentu. Dengan senang hati" Ricchard dan Rafael menjawab secara bersamaan. Keberuntungan memihak mereka ternyata.

"Tapi—

"Udah lo gaada alasan lagi buat nolak gue" Daren menarik tangan Bianca. Namun tak kasar seperti Rayhan.

"Yukk?" Rafael menarik lembut tangan Agatha. Meninggalkan Ricchard dan Calissta.

"Kak. Kayaknya gue naik ojek online aja deh. Gue gamau ngerepotin lo kak. Rumah gue agak jauh" Calissta berusaha menolak Ricchard. Bukan karena rumah dia jauh, tapi karena Calissta agak takut sama orang asing.

"Gue gak bakal ngapa ngapain lo kok selain nganterin lo. Tenang aja" Ricchard paham tatapan Calissta yang agak menakut kepadanya.

Calissta terdiam.

"Yukk?"

Calissta mengangguk. Akhirnya mereka menuju ke tempat parkir.

"Loh? Rumah gue bukan jalan sini" Laura kaget Rayhan menyetir mobilnya ke arah kanan sedangkan jalan rumah nya ke arah kiri.

Rayhan tersenyum menang.

"Tenang aja by. Gue bakal buat kejutan buat lo."

Laura tak terima.

"Kak. Berhenti atau gue loncat?"

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang