— Gak semua hal dengan apa yang kita pandang, itu kenyataannya. —
Bianca Pov
Kak Daren makin sering bareng gue. Kayak, pulang bareng, main bareng, bahkan sering chattan. Kalian semua tau itu.
Ah, kak Daren. Dia lelaki baik hati, perhatian, dan humoris. Apalagi yang kurang?
Sudah hampir satu bulan lebih gue deket sama dia, ya bisa dibilang, PDKT. Gue tau dia suka sama gue, kelihatan sekali dari sikapnya yang beda ke gue.
Tapi gue masih ragu, lo tau sendiri kan kak Daren terkenal playboy di sekolah.
Dia sering ngasih kode gitu ke gue, kayak malam ini tentunya. Dia terus nekan gue agar gue percaya sama dia.
Ka Daren
Lo pasti bakal kaget kalo gue cuma punya mantan 2.Serius? Punya mantan 2? Yang benar saja.
Bianca
Ah kak Daren pasti lagi bohong :vKa Daren
Tuh, lo aja belom percaya sama gue. Gimana kita mau jalanin kalo tanpa ada kepercayaan?Ah, dia memang sering frontal kaya gini.
Bianca
Gue bercanda ka :)read
Terdengar suara dering telepon di ponsel gue.
Ka Daren.
Gue jadi gugup gini. Apa dia marah ya sama gue?
Akhirnya gue mencet tombol hijau dan meletakkan ponsel gue ke telinga.
"Ha-halo"
"Kenapa lo gugup gitu Bi?"
Mati mati. Kenapa dia sadar akan hal itu.
"A-ah. Enggak enggak"
Kayaknya dia lagi nunggu jawaban gue selanjutnya.
"Em, apa lo marah sama gue ka?"
"Soal apa?"
"Tadi"
"Oh itu. Gue gak marah kok"
"Hm, oke"
"Bi,"
Gue berdehem sebagai jawaban.
"Kalo misalnya gue minta kejelasan hubungan ini, gimana?"
Ah benar. Gue emang masih ragu sama dia dan tak mengambil hati setiap perkataannya. Mungkin bisa dibilang kalo gue, ngegantungin dia.
"A-ah ma-maksudnya?"
Lebih baik gue pura pura gatau.
"Gue tau kalo lo ngerti Bi, gue butuh jawaban dari pertanyaan gue"
"Lo jujur aja Bi apa yang lo pikirin sekarang. Gue udah nunggu jawaban itu dari sebulan yang lalu, apa jawaban lo masih sama?"
"Ehm, gu-gue masih ragu"
Gue takut kalo perkataan gue nyakitin dia. Gue gak salah kan?
"Tapi lo ada rasa gak sama gue?"
Ah shit. Gimana ini? Gue malu untuk jujur.
"Bi?"
Gue sampe nge gigit kuku gue saking bingungnya. Apa gue harus jalanin dan terima apapun resiko nya menjalin suatu hubungan sama cowok yang di cap playboy seperti ini?
"I-iya"
Terdengar suara 'yes' dari sana.
"Gimana kalo kita pacaran?"
Gue membulatkan matanya. Menelan saliva se sulit mungkin. Melipat bibir agar bungkam.
"Denger Bi, kalo lo gak mau masuk ke tahap selanjutnya, mana bisa lo tau kalo yang lo jalanin bener apa enggak?"
"Gue tau apa yang ada dipikiran lo. Karena status gue kan? Lo ragu ngejalanin suatu hubungan sama playboy kaya gue gini kan?"
"Tapi Bi, percaya atau enggak, gue udah temuin satu wanita yang buat gue gak lakuin kebiasaan itu lagi, yaitu lo."
Gue menghembuskan nafas, apa dia ngomong ini kesemua wanita juga? Gue gak mau sakit karena cinta. Gue gak bisa terima semua resiko itu.
Tapi berbeda dengan tingkah gue. Lihatlah, pasti saat ini pipi gue memerah.
"Kalo lo mau ngelakuin suatu hal, lo harus terima juga semua resiko nya Bi, jangan terpaku karena lo takut sama resikonya"
Ah, dia baca pikiran gue lagi kayaknya.
"Tapi gue gak bakal maksa lo buat terima gue. Itu semua keputusan lo. Kalo misalnya lo masih gabisa, gue mundur aja. Karena percuma atas apa yang kita lakuin selama ini kalo tanpa kejelasan"
"Emang gak semua hubungan itu penting akan status. Gue pun gak nuntut status kita, tapi gue nuntut perasaan lo Bi,"
Terdapat jeda sekitar 2 menit. Mungin ka Daren nunggu respon gue. Tapi karena gue belum respon apapun, akhirnya dia ngomong lagi.
"Jadi gimana?"
Ah shit! Gimana ini?
Disatu sisi, gue masih ragu akan apa yang gue lakuin. Disisi lain, gue juga gak mau kehilangan Ka Daren.
Oh gue inget, Laura pernah bilang, Kalo ka Daren cuma mau main main sama lo, kenapa dia masih bertahan sama lo selama satu bulan lebih ini? Bahkan ka Daren bisa dapetin cewek selain lo dan gak perlu nunggu kaya gini, tapi ka Daren gak lakuin itu kan?
Tapi Agatha juga bilang, Apa mungkin Ka Daren juga kaya ka Rayhan? Jadiin Bianca sebagai, taruhan?
"Bi? Kalo lo gamau, gapapa. Gue gak maksa"
Oke, tanggung resikonya.
"Sorry ka,"
"Oh yaud—
"Gue mau"
—
Hayo kak Daren di tipu sama Bianca 😂
Sorry gaiss tak ada part RayRa, biar kalian gak bosen :)
Sorry juga dikit, pikiran ku buntu sekarang :)
Jangan lupa voment!

KAMU SEDANG MEMBACA
LAURA
Fiksi Remaja"Kenapa lo ga suka sama gue?" tanya Rayhan dengan pede nya. Laura menyergit, "Kenapa gue harus suka sama lo?" tanya balik Laura dengan mengangkat satu alisnya. - Seorang gadis dengan kenangan tragis bersama mantan nya telah dihantui oleh seorang pr...