"Kenapa lo ga suka sama gue?" tanya Rayhan dengan pede nya.
Laura menyergit, "Kenapa gue harus suka sama lo?" tanya balik Laura dengan mengangkat satu alisnya.
-
Seorang gadis dengan kenangan tragis bersama mantan nya telah dihantui oleh seorang pr...
Sudah h-3 mendekati Ujian Nasional. Rayhan semakin sibuk dengan dunianya. Tapi sebuah berita besar mengejutkan Laura.
Laura diajak jalan malam ini.
Laura sangat senang karena Rayhan meluangkan waktunya kali ini untuk dirinya. Tentunya, Laura langsung bergegas bersiap siap. Semoga saja, tidak akan ada kendala kali ini. Laura sangat merindukan Rayhan tentunya.
Laura kini sudah duduk di meja rias dengan pakaian rapihnya. Bagaikan kencan pertama kali, Laura menyiapkan dirinya seindah mungkin.
Ia menghias rambutnya dengan membuat dua konde tanpa menghabiskan rambutnya. Ia memakai sweater putih dengan rok rempel pendek yang hampir tertutupi oleh sweaternya. Jangan lupakan, ia sedikit memoles wajahnya.
Ia memakai parfum khasnya dan sudah siap semua. Laura tinggal menunggu Rayhan sembari memainkan ponselnya. Jangan salahkan, Rayhan memang tim ngaret.
Cukup lama Laura menunggu hingga membuatnya gelisah. Tapi ia tetap berpositif thinking karena mengetahui sifat Rayhan yang tidak tepat waktu itu. Ia memilih untuk menunggunya sembari berfoto ria lewat laptopnya itu.
Setelah menurutnya cukup, Ia memilih untuk menanyakan keberadaannya.
Laura Sayang, kamu dimana?
Butuh waktu lama Rayhan menjawab nya hingga akhirnya notif ponsel Laura berbunyi. Ah, ini sangat tidak diharapkan Laura. Menyesal Laura membacanya.
sayangg💜 Sayang, maaf ya aku tunda dulu. Karena aku baru inget ada materi yang belum aku pahami. Jadi aku milih untuk belajar karena materi itu pasti ada di Ujian nanti. Maaf ya aku batalin, love you.
Laura melempar ponselnya saking kesalnya.
Lagi.
Lagi.
Dan lagi.
Mau sampai kapan?
Laura menangis tanpa suara. Dia sudah cukup lama menunggu Rayhan yang seperti ini terus. Ia lelah setiap ada kegiatan dengan nya pasti selalu dibatalkan.
Selalu. Ini bukan pertamakalinya, tapi kesekian kalinya. Siapa yang tidak kesal?
Ia mengerti bahwa niat Rayhan bagus, tapi tidak seharusnya ia menelantarkan dirinya seperti ini. Ia harus bisa membagi waktu antara Laura dan belajar. Gak setiap waktu harus belajar bukan?
Laura frustasi dengan semua ini. Disatu sisi ia tak bisa melarang kegiatan Rayhan yang terpuji itu. Tapi disisi lain, dirinya tak bisa menahannya terlalu lama.
Ia mulai membuka ponselnya dan mengirim pesan di grupnya. Ia rasa, ia butuh seorang teman.
Cecan
Laura Kesini, please
Agatha Ngapain? udah malem
Calissta Hooh, kenapa?
Laura Please
Bianca Gausah bercanda. Kenapa dulu baru kita kesana
Laura menghembuskan nafasnya, kesal karena temannya begitu tidak peka. Ia langsung memotret dirinya yang sudah buruk rupa ini dan tanpa malunya mengirim ke grup. Toh, mereka temannya bukan?
Laura
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.