31. Today

1K 70 3
                                    

Hari yang tak pernah Rayhan dambakan pun hadir. Dengan sangat malas, Rayhan melakukan kegiatannya pagi rutinnya, mandi, berpakaian, dan sarapan.

Setelah semua selesai, Rayhan meluncur ke rumah Laura dengan ninja hitamnya. Diperjalanan, yang dia pikirkan hanya pasrah. Karena percuma juga jika dia menghindar dari hal yang ditunggu tunggu Laura, kan?

Laura pasti sangat menunggu hari ini. Tapi sebaliknya bagi Rayhan. Memang mereka kurang kompak.

Kini Rayhan telah sampai di rumah Laura. Dia pun turun dan membuka helm untuk menyapa bunda yang bersama Laura di depan pintu.

"Tuh kan bunda bilang apa, Rayhan pasti bakal jemput kamu" ujar bunda yang sejak tadi berdebat dengan putrinya.

Putri nya yakin bahwa Rayhan tak menjemputnya dan meminta supir mengantarkannya, tapi lihatlah naluri seorang ibu, ternyata Rayhan datang.

"Halo tante" sapa Rayhan dengan senyuman.

Bunda pun membalas senyumannya, "Kata Laura kamu gak bakal jemput Laura. Emang kenapa? Kalian ada masalah?" tanya bunda dengan kepo.

Rayhan yang bingung pun sulit menjawabnya.

"Bunda, apaan sih. Gak usah di bahas juga kali" balas Laura dengan sensi.

Rayhan menggeleng, "Engga kok tan, kita gak ada masalah apapun" balasnya.

Bunda mengangguk paham, "Oh gitu ya. Yaudah gih berangkat, nanti telat. Kalian kan upacara"

Rayhan mengangguk, "Pamit tante"

Bunda mengangguk sebagai jawaban.

Rayhan menatap Laura untuk mengajaknya ke motor. Laura dan Rayhan pun menuju motor. Rayhan memberikan helm untuk Laura dan Laura memakainya tanpa mengeluarkan suara.

Entah kenapa, suasana menjadi canggung. Rayhan juga bingung harus membahas apa ke Laura, begitupun sebaliknya.

Bunda yang melihat gerak gerik sepasang kekasih ini pun menjadi bingung karena menyadari bahwa suasana yang mereka buat adalah kecanggungan.

Rayhan dan Laura naik ke motor dan Rayhan menyalakan motor nya. Lalu Rayhan menengok ke arah bunda, mengangguk sebagai salam perpisahan. Bunda pun melambaikan tangannya.

Di jalan, tidak ada percakapan seperti biasanya. Biasanya Rayhan mengajukan banyak pertanyaan ataupun lelucon untuknya. Namun kali ini, sepi rasanya.

Laura juga bingung bagaimana cara menghilangkan kecanggungan ini.

Tapi tanpa diduga, tangan Laura yang tadinya ada di sisi pinggang Rayhan, kini dipindahkan oleh Rayhan dengan menyatukan kedua tangannya didepan perutnya. Kini tangan Laura pun memeluk Rayhan.

Tidak ada suara satupun untuk menjelaskan kejadian ini. Mereka sama sama diam dengan pikiran masing masing. Laura yang berniat ingin melepaskan pelukannya, tapi dia mengurungkannya untuk saat ini. Entah karena alasan apa.

Mereka pun memasuki gedung sekolah SMA Starlight. Menuju parkiran seperti biasanya. Rayhan menghentikan motornya dan Laura pun melepaskan pelukannya. Dia turun dari motornya dan membuka helm nya.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang