13. Berontak

1.6K 89 3
                                    

Laura Pov

Pagi ini gue lagi sarapan sama bunda. Bunda yang tak lagi kesiangan seperti kemarin kemarin karena diberikan jam alarm dari mama Rayhan saat di dufan. Itu sangat menguntungkan.

Sedang menikmati sarapan bersama bunda, sebuah ketukan dari pintu terdengar. Membuat gue dan bunda itu menyergit.

"Siapa Bun?"

"Rayhan lah"

Gue memutar bola matanya, gue lupa sosok yang sejak kemarin tak pernah absen menjemputnya.

Gue emang terus menolaknya, Tapi kini Rayhan memliki bunda nya. Bunda terus maksa gue agar berangkat sama Rayhan.

"Sana panggil. Suruh sarapan bareng lagi" ucap Bundanya.

Ah iya, gue juga lupa. Dia juga ga pernah absen sarapan disini. Menyebalkan bukan? Seperti bunda telah mempunyai anak laki laki lagi.

Sumpah ya, ada ga sih kantong ajaib doraemon? Gue butuh banget buat buang Rayhan ke Antartika, please.

Dengan sangat amat males, gue terpaksa buka pintunya. Dan benar saja, Rayhan ada di depan gue sekarang ini dengan cengiran khasnya.

"Pagi"

Gue enggan membalas sapaanya, gue pun langsung balik ke ruang makan. Dan pastinya, Rayhan ngikutin gue.

"Eh nak Rayhan, sini makan bareng lagi" tutur bunda ke Rayhan.

Rayhan menggaruk kepalanya yang tak gatal, "Ah tante jadi gaenak sarapan pagi mulu disini"

Gue memutarkan bolamata, selalu seperti ini. Pintar sekali dia merendahkan dirinya. Majas apa namanya?

"Gak papa. Kamu udah Bunda anggap seperti anak sendiri. Kaya—

"Bun"

Gue tau apa yang pengen bunda sebut. Makanya gue motong pembicaraan nya itu. Bunda selalu aja nyamain Rayhan dengan dia. Gue bahkan malas membahasnya.

"Ah maaf. Yaudah yuk Ray?" Rayhan mengangguk. Mereka pun makan bersama

Kini adalah jam pelajaran sejarah di kelas gue. Sudah ada Bu Dita yang sedang menerangkan materinya sejak 20 menit tadi.

Dikelas kelihatan adem dan nyaman karena gak ada yang berbicara. Jika mereka sudah malas mendengarkan penjelasan Bu Dita, mereka lebih memilih tidur. Bu Dita pun tidak menghukum atau membangunkannya.

Karena Bu Dita pernah bilang

kalo gak mau dengerin ibu, mending kalian tidur aja. Ibu gak bakal larang. Lebih baik kamu tidur tidak merugikan orang daripada kamu ngobrol yang tentunya mengganggu teman kalian.

See? sudah ada lampu hijau.

Karena Bu Dita sangat pengertian kepada murid murid nya. Tapi gak ada yang seenaknya sama Bu Dita. Malah teman teman menghargai Bu Dita sekali. Selain cantik dan masih muda, Bu Dita emang guru terbaik di sekolah ini.

Makanya dia sempat mendapat penghargaan Guru Terbaik SMA Starlight

Tak terasa, bel istirahat pun berbunyi. Ketua kelas memimpin dan memberi hormat kepada Bu Dita. Setelah Bu Dita pergi, semua murid berhamburan keluar kelas dan menuju surga, kantin.

"Yuk kantin?" ajak Bianca yang sudah melihat kelas kosong dan tersisa kita berempat.

Kita pun ke kantin. Mie ayam dan es jeruk sangatlah lezat. Gue sudah tak sabar menikmatinya. Tapi, Rayhan ngehalangin jalan gue.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang