33. Selamat

1K 68 3
                                    

Seseorang, tolong aku.

Tiba tiba, sebuah pukulan menjatuhkan kedua pria brengsek ini. Laura mundur untuk menghindari perkelahian nya. Laura sangat berterimakasih untuk orang yang sudah membantunya.

Beberapa menit berlalu. Dan kedua pria itu pun kabur. Pria yang membantu nya pun menghampiri Laura dengan rasa khawatir.

"Lo gak papa?"

Laura yang awalnya menunduk pun langsung mendongak karena mendengar suara yang dia kenal. Ternyata benar dugaannya, Rayhan yang membantunya.

Dengan sigap, Laura memeluk erat Rayhan dan menangis dengan tubuh yang masih bergetar kuat. Rayhan yang melihat ketakutan Laura pun merasa menyesal karena tak bisa menjaga Laura saat ini. Rayhan merasa bersalah karena telah meninggalkannya.

Rayhan membalas pelukannya, "Tenang, Ra. Gue disini"

Laura masih menangis dalam pelukannya, "G-g-gu-gue ta-takut" ucapnya dengan gugup. Laura pun semakin erat memeluknya.

Rayhan mengelus rambut Laura untuk menenangkannya. Setelah agak tenangan, Rayhan membawa Laura ke sebuah kedai dengan motor ninja nya.

Rayhan memesan teh hangat untunya. Tubuh Laura masih bergetar karena takut. Rayhan menatapnya dengan iba. Betapa bodohnya dia meninggalkan Laura.

Rayhan baru menyadari bahwa Laura pasti belum menyiapkan apapun untuk hari ini. Dan supir pasti mengira bahwa Laura diantar oleh dia seperti biasa. Tapi dengan bodohnya, Rayhan memilih ego nya dan meninggalkan Laura yang hampir kehilangan mahkotanya.

Rayhan melihat tatapan Laura yang kosong, membuatnya semakin iba.

"Udah mendingan?" tanya nya. Laura mengangguk sebagai jawaban.

"Makasih ya" ucap Laura kepada Rayhan.

Terlihat tangan Laura yang masih bergetar diatas roknya. Rayhan pun menarik Laura kedalam pelukannya lagi.

"Tenang, udah ada gue disini" Rayhan mengusap rambutnya untuk menenangkannya.

Beberapa menit kemudian pun Laura sudah sepenuhnya tenang. Dia mulai meminum teh hangat yang dipesan Rayhan.

"Kenapa lo gak pesen ojek online aja?" tanya Rayhan kepada Laura.

Laura menghembuskan nafasnya, "Baterai hp gue habis"

"Shit" umpat Rayhan.

"Kenapa lo bisa nemuin gue?" kini Laura yang bertanya. Dan Laura baru sadar, bahwa Rayhan masih memakai seragamnya dengan lengkap.

"Lo belum pulang?" lanjutnya

"Helm gue ketinggalan. Dan gue tadinya mau balik ngambil abis itu pulang. Tapi gue denger keributan di komplek itu. Akhirnya gue kesana, dan ternyata ada lo yang lagi dikerubuni 2 cowok brengsek itu" jelasnya.

Laura mengangguk paham.

Drrrttt

Ponsel Rayhan bergetar. Rayhan pun mengeluarkannya dari saku dan ternyata Daren yang menelpon. Rayhan pun mengangkatnya.

"Hal—

"Ray, Laura belum pulang sampe sekarang. Gue sama yang lainnya udah nyari kemana mana tapi gak ketemu. Sumpah, lo harus bantu kita buat nyari. Bunda Laura khawatir—

"Lo bisa diem dulu gak sih?" desis Rayhan kepada Daren.

"Gimana bisa diem? Ini semua pada khawatir. Lo kenapa cepet banget sih udah gak peduliin Laura lagi. Biar gimana pun juga, dia orang yang lo suk—

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang