49. Surprise

976 53 3
                                    

Kini terlihat seorang laki laki dan kekasihnya sedang menunggu pesawatnya akan boarding. Mereka duduk di tempat tunggu sembari memainkan ponselnya masing masing dengan saling merangkul.

"Menurut kamu reaksi mereka kaya gimana ya?" kekeh Bryan yang sudah membayangkan reaksi keluarga nya saat tiba tiba mereka berdua sudah berada di depan rumahnya.

"Aku yakin mereka kaget banget" sambung Jasmine dengan kekehannya.

Bryan dan Jasmine.

Bryan adalah kakak Laura yang akan mengejutkan keluarganya bersama tunangannya ini. Mereka tak memberi tahu sedikitpun kepada keluarganya bahwa mereka akan pulang ke Indonesia.

Jasmine adalah blasteran Australia dan Indonesia. So, jangan tanya mengapa ia bisa berbahasa Indonesia. Walaupun bahasa Indonesia Jasmine dulu belum mahir, tapi sudah terselesaikan karena Bryan yang membantunya.

"Aaah— rasanya aku kangen banget sama mereka. Ditambah ayah yang libur lama banget. Sayang banget kalo aku gak ada diantara mereka" ucap Bryan sembari menatap langit didepannya yang terhalagi kaca transparant.

Jasmine semakin mengeratkan pelukannya, "Aku jadi gugup ngebayangin ketemu orang tua kamu" ucapnya tanpa memandang kekasihnya.

Tunangannya pun menunduk untuk melihat wajah Jasmine, "Hei! Kaya baru pertama kali ketemu aja." ledeknya.

Jasmine pun melepaskan pelukannya dan mengitimidasi Byran, "Pertama kali aku ketemu keluargamu itu udah lama ya. Jaman nya Laura masih sama Revan. Dan itupun hanya sebentar. Cuma nganterin kamu ngambil barang. Sekarang, aku nginep dirumah kamu bagaikan udah jadi istrimu." cerocosnya yang tak terima.

Bryan tertawa melihat tingkah gemas tunangannya. Mereka memang sudah lama sekali menjalin hubungan, dan beruntungnya mereka tak pernah ada kata putus. Kini mereka sedang berpikir untuk ke jenjang berikutnya.

Bryan mengelus rambut halus Jasmine, "Beib, tenang aja. Mereka ga ngegigit" kekehnya.

Terlihat bibir Jasmin mengkerut karena sebal terus digoda oleh tunangannya. Jasmine membuang mukanya dan melipat kedua tangan nya di dadanya, pertanda bahwa dia sedang ngambek.

Bryan pun memeluknya dari belakang, "Calm down baby, i love you"

Jasmine merasakan kehangatan yang Bryan salurkan kepadanya membuatnya luluh dan membalas pelukan kekasihnya.

Selang beberpaa menit, pemberitahuan pun berbunyi tertuju kepada pesawat mereka yang akan segera melandas. Mereka pun mulai berjalan melewati koridor untuk ke kabin pesawat.

Setelah sampai, tanpa susah mereka dapat menemukan tempatnya. Mereka segera duduk dengan nyaman. Jasmine merangkulkan tangannya ke tangan Bryan karena ia merasa nyaman seperti itu.

Tak lama menunggu, pesawat pun lepas landas. Karena perjalanan nya akan panjang, mereka memilih untuk tidur di kasur yang sudah disediakan. Yap, mereka memesan pesawat VIP.

Mereka tidur bersama dengan lelap. Dan terbangun saat jam makan siang. Mereka memakan nya secara bersama sama. Mereka terlihat romantis tentunya.

Setelah menempuh perjalanan yang panjang, akhrinya mereka bisa menghirup udara Indonesia.

"Huah— udah berapa tahun ya aku ninggalin negara ku ini?" gumam Bryan kepada dirinya sendiri.

Jasmine terkekeh melihatnya dan langsung merangkul Bryan. Bryan pun melalukannya dengan senang hati. Mereka memasuki koridor dan mulai mengambil kopernya. Memang menunggu, tapi untungnya tak terlalu lama mengingat hari ini adalah hari kerja.

Bryan pun mulai meninggalkan airport bersama tunangannya. Mereka memilih menaik taxi yang sudah terparkir di depan airport dibanding memesan online karena akan lama.

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang