Pagi yang sejuk. Mentari telah datang menyinari dunia. Namun sang empu belum juga terbangun.
Laura dan Rayhan.
Masih dengan posisi yang sama. Mungkin setelah bangun badan mereka akan pegel pegel karena tidak bergerak saat tidur. Mungkin karena terlalu nyaman.
Kini terlihat di jam dapur masih jam 9 artinya itu sempat untuk membuatkan sarapan untuk Laura yang akan berangkat sekolah. Pasalnya, Bunda nya sering kesiangan. Wajar saja jika anaknya pun begitu.
Tunggu.
Jam 9??
"YAAMPUN LAURA BUNDA KESIANGAN!!!!" Teriak bunda dan berlari menuju ruang tv.
Ternyata saat dia bangun jam sudah menunjukkan pukul 08.30. Tapi bunda melihat jarum panjang nya yang menunjukkan angka 6 yang dia kira masih jam 6. Dengan santai nya Bunda mandi dan menyiapkan sarapan untuk Laura.
Namun itu tak sepenuhnya salah bunda. Lampu kamarnya masih mati dan hordeng di jendela belum terbuka, itu artinya pencahayaan nya sedikit membuat bunda keliru.
Laura masih setengah sadar bisa merasakan berat di kepalanya. Laura melirik, ternyata Rayhan.
Laura membulatkan matanya. Mereka sedekat ini sejak semalam?
Rayhan mendengar teriakan Bunda Laura tadi. Tapi dia enggan membuka matanya karena masih mengantuk.
Bunda yang kini sudah sampai di ruang tv pun terkejut dengan posisi mereka.
"Ekhem" goda Bunda saat sadar bahwa putri nya telah terbangun.
Laura terkejut akan kehadiran bundanya. Daripada salah paham, Laura memukul badan Rayhan agar bangun dari kepalanya. Rayhan risih akan pukulan Laura pun terbangun.
"Kenapa sih Ra gue masih ngantuk" ucap Rayhan yang kini sudah merubah posisinya. Rayhan menyenderkan badannya ke badan sofa, dengan setengah sadar tertunya.
Merasakan badan nya pegal karena semalaman tertidur tanpa merubah posisi, Laura dan Rayhan dengan secara bersama dan tidak sadar melakukan peregangan otot.
Bunda nya menggeleng geleng melihat dua sepasang kekasih ini. Ups, belum terjadi.
Ko terang banget ya?
"Bun, jam berapa?" tanya Laura
Bunda sadar akan lamunannya. Bunda nya menggarukkan tengkuk yang tak gatal,
"Hehe, anu. Jam 9" Bunda tersenyum kikuk.
Bentar lagi pasti ada teriakan dari monster.
"Ohh—
HAH JAM SEMBILAN?" Laura sadar. Hari ini dia sekolah tapi dia telat bangun?
Kan benar ada teriakan dari monster.
"BUN KOK GA BANGUNIN LAURA SIH. LAURA TELAT BANGET INIII" oceh Laura
Bagaimana tidak kesal? entah sengaja atau engga bunda nya tidak membangunkannya, dia tak tau.
Rayhan kini sudah sepenuhnya sadar karena teriakan Laura yang berisik. Tapi belum menyadari pembicaraan anak ibu ini.
"Bunda kira masih jam 6. Ternyata bunda liat jarum jam panjang nya bukan yang pendek. Bunda kesiangan" cengiran khas bunda. Seperti anak remaja berusia 17 th. Sepertinya bunda melupakan usianya.
Laura menepuk keningnya, lelah dengan sikap bunda yang seperti anak kecil. Bahkan bisa dibilang, Laura lah ibu yang sebenarnya.
"Terus Laura gak sekolah gitu?"

KAMU SEDANG MEMBACA
LAURA
Teen Fiction"Kenapa lo ga suka sama gue?" tanya Rayhan dengan pede nya. Laura menyergit, "Kenapa gue harus suka sama lo?" tanya balik Laura dengan mengangkat satu alisnya. - Seorang gadis dengan kenangan tragis bersama mantan nya telah dihantui oleh seorang pr...