Aisyah duduk termenung dipaviliun belakang sembari memperhatikan keadaan sekitar.Sudah terhitung dua bulan sejak ia kembali ke Indonesia. Dan sudah tiga minggu ia dan Hanif menempati rumah yang sudah sejak lama Hanif persiapkan untuk ditinggali bersama istri dan anak-anaknya.
Rumah dengan dua lantai yang berdiri kokoh disebuah kawasan yang banyak ditumbuhi pepohonan sehingga menghantarkan kesejukan.
Cukup jauh dari bisingnya suara kendaraan yang berlalu lalang. Aisyah baru sadar jika dirinya dan Hanif memiliki selera yang sama, menyukai rumah yang sederhana namun nyaman.
Angin berhembus kencang mengibaskan hijab lebar yang Aisyah kenakan.
"Fa bi'ayyi aalaaa'i robbikumma tukazzibaan. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah, yang kamu dustakan?"Gumam Aisyah seraya memejamkan mata.
Seperti biasa Aisyah menikmati angin sore dipaviliun belakang rumah, ditemani segelas jus apel kesukaannya.
Dering ponsel memecahkan keheningan, lantas Aisyah membuka mata lalu melirik ponselnya ada disebelah jusnya.
Kedua sudut bibir itu terangkat saat melihat nama sipenelfon yang terpampang jelas dilayar ponsel.
Suami tampanku❤
Jangan pikir Aisyah yang memberikan nama itu, karena Hanif sendirilah yang menamai kontaknya diponsel Aisyah.
"Halo, Assalamualaikum."
"Wa'alaikumsalam, sayang."Balas Hanif diseberang sana. "Aisyah, baik-baik ajakan?"
"Alhamdulillah, Aisyah baik-baik aja, kak."
Terdengar helaan nafas lega dari Hanif. "Maaf'in kakak ya baru bisa hubungin Aisyah soalnya disini banyak banget kerjaan."
"Iya, kak, Aisyah, ngerti kok."Balas Aisyah tenang. Ia tahu saat inipun suaminya sedang sibuk, tapi berusaha meluangkan waktu hanya sekadar menghubunginya. Manis sekali. "Tapi kakak jangan sampai lupa makan, solat, sama istirahat gara-gara kerjaan."
"Iya, istriku."Aisyah menahan nafas, suaminya itu memang sangat manis sekalipun mereka berjauhan seperti sekarang. "Eh iya, Aisyah udah makan sama minum obat?"
"Udah, kak. Tadi makan bareng Mama Mbok Ani,"
Mbok Ani adalah nama asisten rumah tangga yang bekerja dikekediaman Hanif dan Aisyah.
"Pinter banget istri kakak. Oh iya, Mama mana? Tumben kakak telfon, Mama gak bareng sama Aisyah."
"Mama lagi dikamarnya, kak. Tadi habis makan tiba-tiba kepalanya pusing, jadi Mama istirahat."
"Kayanya tensi Mama naik lagi deh. Tapi udah minum obat, kan?"
"Tadi udah Aisyah suruh minum obat, tapi kata Mama gak perlu. Kalau udah istirahat sebentar sakitnya ilang,"
"Huft, Mama emang paling males kalau disuruh minum obat."
Aisyah hanya terkekeh mendengar gerutuan sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Air mata Aisyah [Selesai]
RomanceWarning!!! Banyak adegan UwU ⚠Awas Baper⚠ • • • • • Dia mempertemukan, Dia yang menyatukan, dan Dia juga pula yang memisahkan. Begini jalan takdir kita... • • • • • "Ya Allah, ampuni mata hamba yang telah menatap pria yang tidak pantas untuk hamba...