Berkencan

5.3K 277 29
                                    

Tidak ada yang paling membahagiakan selain melihat bidadariku tersenyum...

-Hanif Bagaskara-
@AisyahRl

-Airmata Aisyah-
Aisyah290909

.
.
.

"Kak?"

"Iya?"

"Aisyah mau pulang,"

"Tapi kondisi Aisyah belum pulih, sayang." balas Hanif lembut. "Nanti aja, ya."bujuknya.

Aisyah menggeleng, menolak.
"Aisyah mau pulang, kak. Aisyah nggak mau lama-lama disini,"

Hanif melirik kakak iparnya untuk meminta pendapat, terlihat Dian menganggukkan kepala.

Dengan helaan nafas panjang Hanif mengambil keputusan. "Yaudah kita pulang,"

Aisyah tersenyum sembari memejamkan mata sebentar ketika rasa sakit kembali menghantam kepalanya.

"Sebelum pulang Aisyah mau liat anak-anak kita dulu, kakak juga mau, kan?"

"Tentu saja, sayang."

Hanif semakin memeluk erat istrinya. Samar-samar ia mendengar Aisyah mengucapkan sesuatu namun tidak jelas, tapi ia tak terlalu hiraukan karena terlanjur nyaman memeluk wanitanya.

***

Kala ini Hanif dan Aisyah berada NICU— tempat dimana anak-anak mereka berada. Meski awalnya suster tidak mau memberi izin keduanya masuk, tapi berkat campur tangan Renata, pasangan itu bisa menegok sebentar putra dan putri dari jarak yang cukup dekat.

"Sehat-sehat terus, ya, nak. Abi dan Ummi, udah nggak sabar mau gendong kalian."ucap Aisyah sembari mengusap kaca tipis yang memperlihatkan buah hatinya di dalam sana.

Pandangan Aisyah mengabur, detik berikutnya air mata sudah menghiasi pipi tirusnya. Ia bahagia diberi kesempatan terindah untuk melahirkan dua orang makhluk ke dunia ini.

Tak jauh berbeda dengan sang istri, Hanif juga ikut menitihkan air mata. Karena Allah mempercayakannya untuk menjadi seorang Ayah.

"Anak soleh dan solihahnya, Abi dan Ummi. Harus kuat yah sayang. Disini Abi dan Ummi nggak pernah berhenti mendoakan yang terbaik untuk kalian,"ujar Hanif mengukir senyum.

Lalu tatapan Hanif berpindah pada wanita yang duduk dikursi roda itu, Hanif mensejajarkan tingginya dengan Aisyah. Dan,

Cup.

Satu kecupan singkat berbalut ketulusan Hanif daratkan didahi istrinya. Sementara Aisyah memejamkan mata untuk menikmati ketulusan dan kelembutan yang Hanif tawarkan.

Saat membuka mata, disaat itu juga kedua netranya bertemu dengan netra Hanif.

Disana Aisyah menemukan cinta dan ketulusan, yang selalu Hanif berikan untuknya.

"Sayang?"panggil Hanif lembut sambil mengenggam tangan Aisyah. "Kakak bingung harus mengungkapkan perasaan bahagia ini dengan cara kaya gimana. Tapi ada beberapa hal yang ingin kakak bilang sama Aisyah.
Terima kasih atas semua pengorbanan dan perjuangan yang Aisyah berikan untuk anak-anak kita. Terimakasih karena sudah bertahan untuk kakak dan anak-anak kita. Terimakasih untuk semuanya sayang,"

Air mata Aisyah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang