Cerita Di Balik Senja

5.4K 306 66
                                    

🚫Warning!!

Disarakan untuk menyiapkan tissue sebelum baca part ini. Wajib baca sampai habis, direkomendasikan untuk mendengarkan lagu dari
{Judika yang berjudul. Tak mungkin bersama} biar makin dapet feelnya.

.
.

📖selamat membaca📖






































































"Kullu Nafsin Dzaa-Iqotul Maut."
Karena setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan mati.

-Airmata Aisyah-
@AisyahRl
Aisyah290909

.
.
.

"Assalamualaikum, istriku."Ucap Hanif saat menapakkan kaki dilantai rumah dan langsung disambut dengan senyuman hangat oleh permaisurinya.

"Wa'alaikumsalam, suamiku."Balas Aisyah sembari mencium punggung tangan sang suami. Dan mengambil alih tas kerja Hanif serta jas yang sudah ditanggalkan.

Hanif mencium puncak kepala istrinya, lalu melingkarkan tangannya dipinggang Aisyah dan memasuki rumah.

"Aisyah udah makan?"Tanya Hanif sambil memandangi wajah istrinya yang menyamping.

"Belum. Aisyah nungguin kakak," Jawab Aisyah keduanya sampai diruang keluarga.

Hanif tersenyum lembut.
"Aduh, istri kakak ini romantis banget sih. Kan, jadi baper."Katanya lalu memeluk Aisyah erat, wajahnya ia tenggelamkan diceruk leher sang istri. Dengan terhalang jilbab saja Hanif bisa mencium wangi khas istrinya yang mampu membuatnya tenang.

Aisyah terkekeh geli dengan tingkah Hanif. "Kakak mau makan atau mau mandi dulu?"Tanya Aisyah, tangannya sibuk membelai rambut hitam suaminya.

"Maunya Aisyah,"Jawab Hanif tanpa merubah posisinya.

Sekali lagi Aisyah terkekeh.
"Baru pulang aja udah mau nge-gombal. Emang gak capek?"

Hanif menarik wajahnya agar bisa menatap wajah wanitanya.
"Enggak dong, semua rasa capek kakak langsung ilang waktu liat senyum Aisyah."Jawab Hanif tulus.

Aisyah merona.
"Ish, dasar tukang gombal."Cibir Aisyah meski begitu hatinya menghangat karena ucapan Hanif tadi.

"Tapi suka, kan?"Tanya Hanif.

"Iya. Sekarang kakak mandi gih, Aisyah udah siapin air sama baju kakak."

Hanif langsung berdiri tegak.
"Siap, Yang Mulia Ratu."Sebelum melenggos Hanif mencuri kesempatan untuk mencium bibir Aisyah.

Cup.

"Kak Haniff??!!!"Pekik Aisyah.

"Iya, sayang. Nanti dilanjut lagi kalau kakak udah mandi,"Katanya sambil tertawa menaiki tangga.

Aisyah mendengus karena perkataan Hanif, tapi pipinya semerah tomat karena sikap manis Hanif.

Skip...

"Kak?"Panggil Aisyah saat memasuki kamar.

Terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi, Aisyah berpikir mungkin suaminya itu masih mandi.

Air mata Aisyah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang