Belajar Terbiasa

6.2K 333 51
                                    


Tiada perpisahan yang tidak meninggalkan kesakitan. Dan perpisahan yang paling menyakitkan adalah kematian.

-Airmata Aisyah-
@AisyahRL
Aisyah290909

Hanif terpana, sekaligus sedih melihat foto-fotonya bersama Aisyah tertempel cantik pada dinding lemari,tak hanya itu barang-barang pemberiannya juga ada disana, dan telah ditata sedemikian rupa.

Serta pakaian untuk anak-anak mereka juga sudah ada disana. Tangan Hanif berulur mengambil sebuah kertas yang terselip diantara sebuket bunga mawar putih.

Sebelum membuka surat tersebut, Hanif menarik nafas dalam.

Assalamualaikum,

Hai, suami tampan-nya Aisyah.

Hanif menyunggingkan senyum kecil membaca sapaan dari Aisyah.

"Wa'alaikumsalam. Hai juga, istri cantiknya Kak Hanif."Balas Hanif.

Kemudian ia kembali melanjutkan membaca surat tersebut.

Kakak apa kabar? Aisyah harap kakak baik-baik aja, dan selalu bahagia.

"Kakak nggak baik-baik aja, sayang. Bagaimana bisa Kakak bahagia, disaat orang yang membuat Kakak bahagia telah pergi?"Ucap Hanif lirih.

Ketika Kakak baca surat ini, itu artinya Aisyah sudah berada didunia yang berbeda dengan Kakak.

Hanif tergugu. Hatinya sakit sekali menerima kenyataan bahwa ia dan Aisyah memang telah terpisah dalam dunia yang berbeda.

Tapi satu hal yang perlu Kakak tau, meskipun raga kita sudah tak dapat bercengkerama seperti dulu lagi. Tapi cinta Aisyah gak pernah pergi, dia selalu ada bersama Kakak. Percayalah.

Hanif memejamkan matanya sejenak.

Seperti janji Aisyah dulu ke Kakak. Disini Aisyah, akan menunggu Kakak. Semoga Allah berkenan mempersatukan kita kembali. Tolong jangan lupakan, Aisyah.

"Nggak akan pernah, sayang. Aisyah, akan selalu ada dalam ingatan dan hati, Kakak. Cuman Aisyah yang Kakak inginkan.

Kakak, janji itu. Tunggu, Kakak disana. Cepat atau lambat, Kakak akan segera menyusul Aisyah."

Terimakasih karena telah bersedia menemani Aisyah hingga dipenghujung usia. Aisyah, harap cinta kita tidak berhenti sampai disini saja, Aisyah ingin kembali merajut kasih dan cinta bersama, kakak.

"Kakak juga ingin seperti itu. Tenang-lah disana, cinta kita akan selalu ada sampai kita kembali berjumpa dalam dunia yang tiada kata perpisahan,"

Satu pinta Aisyah pada Kakak, jalanilah hidup seperti sebelumnya. Tersenyumlah, setulus saat Aisyah ada. Bahagialah seperti saat kita masih bersama.

Jangan pernah menyerah, lihatlah kedua anak kita, tatap mereka jika Kakak merindukan Aisyah, mereka adalah pengganti Aisyah yang Allah kirimkan untuk menemani Kakak.

Kedua anak kita adalah hadiah pertama dan terakhir kalinya yang bisa Aisyah berikan untuk kakak.

Sayangi dan cintai mereka, selayaknya kakak menyayangi dan mencintai Aisyah. Jangan biarkan mereka merasakan kekurangan kasih sayang, Aisyah ingin anak-anak kita juga merasakan apa yang dirasakan anak-anak yang lain, sekalipun tanpa sosok Ibu.

Air mata Aisyah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang