Flashback

5.4K 378 12
                                    

Seorang gadis kecil berusia 8 tahun tengah berlari-lari kecil dihalaman rumahnya sambil membawa mainan pesawat-pesawat, ia terlihat sangat bahagia dengan mainannya sampai akhirnya datang seorang anak laki-laki yang berusia 13 tahun ikut bergabung dengannya.

"Hai, Aisyah."sapa anak laki-laki itu pada gadis kecil yang tak lain adalah Aisyah.

"Hai juga, Kak Rey."Balas Aisyah tanpa menghentikan langkahnya untuk berlari seraya memegang mainan pesawat.

"Kamu lagi main apa?"tanya Reygan berbasa-basi padahal ia tau apa yang tengah Aisyah mainkan, hanya saja ia memang suka mendengar suara Aisyah.

"Lagi main pesawat-pesawatan."jawab Aisyah.

"Itu mainan anak laki-laki, kenapa kamu pake main? kalau anak perempuan itu mainnya barbie."balas Reygan. Dan berhasil membuat Aisyah berhenti bermain dan memilih duduk disamping Reygan.

"Tapi Aisyah lebih suka main pesawat-pesawatan daripada main barbie, kak."kata Aisyah ada nada merengek ketika mengatakan hal itu.

"Kok gitu? "tanya Reygan seraya mengusap surai lembut gadis kecilnya.

"Nggak tau."Aisyah bingung.

Reygan terkekeh mendengarnya. Gadisnya memang menarik.

"Kak Rey juga suka main pesawat kayak Aisyah, kan? Terus apa yang buat kakak suka?"tanya Aisyah dengan wajah serius. Namun malah terlihat lucu, hingga rasanya Reygan ingin memeluk gadis itu tanpa pernah mau melepaskannya.

Reygan diam sejenak.

"Karena kakak sering liat orang di tv-tv bawa pesawat. Kalau kata Ayah, mereka itu pilot. Jadi kalau kakak gede nanti, kakak mau kayak mereka, mau jadi pilot."jelas Reygan. Wajahnya pun terlihat berbinar membayangkan suatu hari nanti ia benar-benar menjadi seorang pilot.

"Pilot? Pasti seru ya, kak, jadi Pilot bisa terbang kayak gini."Aisyah memperagakan gaya terbang dengan mainan pesawatnya.

Reygan menggaruk tengkuknya. Ia bingung harus menjelaskan, tapi yasudahlah suatu saat nanti Aisyah pasti mengerti.

"Ya begitulah."balas Reygan.

"Wah. Keren banget ya, kak, jadi pilot."kedua mata bulat Aisyah terlihat berbinar-binar.

Reygan mengangguk setuju. Menjadi Pilot memang sangat keren, ketika orang lain berkendara dengan berpijak diatas tanah, namun seorang pilot berkendara menggunakan burung besi diatas langit sana. Menggagumkan.

Tapi Reygan teringat ucapan Ayahnya, Zeygan. Menjadi seorang Pilot adalah suatu tanggung jawab yang sangat besar, karena ketika berada didalam pesawat ia membawa ratusan nyawa untuk sampai ketempat tujuan dengan selamat. Namun hal itu tak membuat keinginan Reygan menjadi seorang Pilot surut. Justru keinginan itu semakin besar.

"Nanti kalau besar, Aisyah juga mau jadi Pilot deh. Biar bisa terbang."ujar Aisyah.

"Jangan!"larang Reygan cepat.

Air mata Aisyah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang