Isi Hati Hanif

4.7K 264 9
                                    


Temukanlah seseorang yang tak hanya mampu membuatmu jatuh cinta, tapi juga mampu menjatuhkan air matamu karena ketulusannya.


~AisyahRl~

.
.
.
.

Seorang wanita bercadar melempar pandang menatap kemacetan dari dalam mobil.

Dibalik cadar hitamnya ia tersenyum, hal itu diketahui dari matanya yang terlihat menyipit.

Ia benar-benar bahagia bisa kembali menginjakkan kaki dinegara kelahirannya yang hampir satu tahun ditinggalkan.

Sungguh ia juga sangat rindu melihat pemandangan macet seperti sekarang.

Tak hentinya wanita bermata teduh itu mengucapkan rasa syukur, jika bukan atas kehendak-Nya mungkin ia tak akan pernah bisa menghirup udara lagi ditanah yang menjadi saksi bisu perjuangannya.

Tak ada yang bisa ia lakukan untuk membayar semua nikmat-nikmat yang telah Allah beri selain mengucap syukurnya.

Allah sungguh Maha Baik karena telah memberinya umur yang panjang, dan mengizinkannya untuk merasakan sebuah hubungan bernamakan pernikahan. Serta Allah tak tanggung-tanggung memberikan seorang suami yang amat sangat mencintainya meski dirinya berbalut segudang kekurangan, akan tetapi lelaki itu tak punya niatan untuk meninggalkannya.

Karena ketulusan dan cinta dari sang suami, mampu membuatnya untuk tetap kuat dan bertahan sampai hari ini, melewati semua ujian-ujian yang Dia berikan.

Hanif Bagaskara. Nama itu adalah kekuatannya, nama yang ingin selalu ia cinta dalam setiap tarikan nafas. Dan pemilik nama itu juga sangat mencintai kekurangannya.

Lihat karena ketulusan dan cinta yang lelaki itu miliki, membuat lelaki itu bertahan disisinya, menguatkan, menjaga, merawat, menyayangi, dan mencintainya sepenuh hati.

Dan wanita dibalik cadar hitam itu tak lain adalah Aisyah Familah Isma. Ia telah memutuskan untuk mengenakan cadar sepulangnya dari tanah suci, berbekal izin dari sang suami.

Teringat saat dimana dirinya meminta izin untuk mengenakan cadar, Hanif senang bukan main.

"Masya Allah, kakak bahagia banget kalau Aisyah mau pakai cadar, dengan begitu kakak semakin istimewa karena cuman kakak yang bisa liat senyum manis Aisyah."

Tak sampai disitu kebahagiaan Hanif, ia langsung memborong pakain syar'i berserta cadarnya. "Semoga istiqomah, Ya humairah."

Ah, laki-laki itu memang sangat manis setiap harinya. Saking manisnya sikap Hanif, Aisyah sampai bingung harus bersikap seperti apa.

Betapa beruntung dirinya memiliki suami seperti Hanif. Seseorang yang sering kali membuatnya menjatuhkan air mata karena ketulusannya.

Usapan lembut dipunggung tangannya, membuat Aisyah tersadar.
Saat menoleh didapatinya sang suami tengah menatapnya seraya tersenyum manis.

"Lagi mikirin apa,? Sampai-sampai suami tampannya dicuekin."Tutur Hanif dengan senyum percaya dirinya.

Aisyah tertawa renyah dengan penuturan suaminya itu. Akhir-akhir ini Hanif memang selalu bertingkah percaya diri, hingga membuat Aisyah bingung apa yang membuat suaminya sepercaya diri ini.

"Kok ketawa? Ada yang lucu?"Tanya lelaki yang katanya tampan itu, tapi kenyataannya memang tampan.

Aisyah meredakan tawanya. "Soalnya kakak terlalu percaya diri. Lucu denger kakak muji diri sendiri," Ungkap Aisyah disertai kekehan cantiknya.

Air mata Aisyah [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang