"Apa yang sudah kau lakukan padaku, brengsek!" Miya menatap nyalang pada Anders, dadanya naik turun penuh emosi. Tangannya mempererat lilitan selimut yang membungkus tubuhnya.
Anders tersenyum hangat, "bukan saya, tepatnya Anda, Princess."
"Apa ma...
Play List : Side to Side - Ariana Grande ft Nicky Minaj
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*****
"Dengar! Aku sedang dalam permainan konyol. Aku harus bercumbu denganmu sekarang dalam keadaan mata tertutup di perparah aku hanya mengenakan bra saja. Jadi setidaknya aku harus memastikan kau tidak terlalu jelek apalagi bau badan!" jelas Miya tanpa basa basi. Suaranya mendesis mencoba mengintimidasi. "Aku hanya ingin memeriksa garis wajahmu, sebelum kita___ ah sudahlah turuti saja apa kataku! Jangan membuatku terlihat nerd di depan teman-temanku. Bekerja samalah. Kau tidak akan rugi. Aku cantik dan seksi!" Miya menarik tangannya dari gemgaman erat pria itu. Ia menyadari kata-katanya memang sangat absurd. Tapi mau bagaimana lagi. Permainan ini harus cepat selesai.
Miya mendengar helaan napas kasar dari pria itu. Bagi Miya itu adalah bentuk persetujuan.
Miya pun mulai merabakan tangannya pada wajah pria itu secara perlahan. Rahang kokoh dan tegas, hidung mancung, kelopak mata kecil namun dalam, dan kulit wajah lumayan halus di sela-sela jambangnya yang tidak terlalu lebat, tapi sepertinya cukup seksi.
"Sepertinya kau tidak terlalu buruk." gumam Miya. Kemudian Miya maju selangkah. Jaraknya kini benar-benar dekat dengan pria itu. Miya mendekatkan wajahnya, lebih tepatnya hidung untuk mengendus bau pria itu.
"Wangi." serunya, "not bad." Miya menarik napas.... Dan di detik selanjutnya tanpa aba-aba Miya menarik wajah pria asing itu untuk mendaratkan bibirnya di atas bibir pria itu.
*****
Henrik menghentikan pijatannya pada kedua pelipisnya, menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi, menengadahkan wajahnya menatap langit-langit ruang kerjanya. Fisiknya lelah, hampir dua hari setelah Miya menghilang, ia nyaris tidak bisa tidur. Pikirannya berkecamuk antara rasa khawatir dan juga rasa bersalah... Ya, rasa bersalah yang tiba-tiba menyeruak kuat karena perdebatan kecilnya dengan Miya. Penyebab anak itu melarikan diri. Henrik menyadari hal itu...
Miya yang terlihat tidak acuh selama ini, untuk pertama kalinya menyeruakan isi hatinya, dan menunjukkan ekspresi yang menggambarkan bagaimana terlukanya ia.
Henrik menghirup udara sedalam-dalamnya. Ia menyadari hubungannya dengan Sussane menyakiti banyak orang termasuk Miya, tapi Henrik hanya seorang manusia biasa yang tidak bisa menahan sebuah perasaan pada wanita yang sangat dicintainya itu. Cinta pertamanya, cinta masa remajanya. Hanya karena sebuah perjodohan mengatasnamakan kekuasaan ia dan Sussane harus berpisah. Dan rajutan asmara mereka seperti mendapat secercah harapan setelah kematian sang kakak, walau harus menyakiti wanita yang sangat mencintai dirinya, Queen Selma, istri sekaligus ibu dari Putri yang sangat disayanginya.
Henrik mendengar pintu ruangannya diketuk. Ia bergeming. Itu Gustav. Gustav masuk, hanya penasehatnya itu yang dibebaskan olehnya untuk menemuinya.