Play List : Watermelon Sugar - Harry Styles
APEM absen donk ❤️
👑👑👑
Gadis itu memperhatikan sejenak, sebelum membukakan pintu untuknya. Anders berjalan mendekat. Keduanya kini berdiri saling berhadapan dengan jarak tipis. Manik keduanya saling beradu, mengunci satu sama lain. Dan di detik selanjutnya, Anders meraih pipi Miya dan mendaratkan ciuman hangat di bibir gadis itu.
"I miss you, Princess."
👑👑👑
Anders memangut bibir Miya lebih dalam lagi. Ia ketagihan. Ya, Anders tidak bisa menampik, bibir seksi tunangan kecilnya ternyata sangat menggoda nalurinya sebagai seorang pria dewasa yang tidak pernah ia sangka sebelumnya. Manis seperti sampanye mahal, harumnya beraroma buah strawberry penggugah gairah.
"Hhh..." napas Miya sedikit memburu setelah ciuman hangat keduanya yang berubah menjadi sangat panas dan menggebu usai. Kedua tangan gadis itu mencengkram kuat baju Anders di bagian dada. Jarak keduanya begitu tipis, sampai kedua hidungnya saling bersentuhan.
Anders tersenyum simpul, mendekatkan kembali bibirnya pada bibir Miya yang sedikit basah, sisa jejak ciumannya. Mengecup lembut bibir merah muda gadis itu yang tampak penuh.
"Manis. Apa kau memakai lipstik strawberry?" gumam Anders sembari mengecup bibir Miya kembali. "Kau sengaja memakainya terlebih dahulu sebelum menemuiku?" ucap Anders percaya diri, kembali mengecup bibir Miya yang terlihat sedikit membengkak efek ciumannya.
Miya menaikan maniknya pada kedua iris Anders. "Kau terlalu percaya diri, Poulsen."
Anders tersenyum, mendaratkan kecupannya untuk kesekian kali di bibir tunangannya itu.
"Kau selalu menyerang disaat aku tidak siaga!" protes Miya.
"Dan kau juga menikmatinya, Princess. Kau tidak bisa menyangkalnya." Anders membelai pipi Miya menggunakan punggung telunjuknya. Menyusuri kulit mulus tunangan kecilnya.
"I Miss You..." aku Anders sekali lagi. Miya bergeming dengan tatapan sayunya, pipinya memancarkan warna merah jambu. Nyatanya, gadis itu tersipu oleh tindakan atau mungkin pernyataan rindunya, entahlah... Meskipun tidak merespons, tapi Anders adalah pria dewasa yang cukup berpengalaman mengenai wanita. Miya memang terkadang sulit ditebak, tapi terkadang gadis itu juga tidak bisa menyembunyikan perasaannya, seperti sekarang.
Sekeras apa pun seorang Miya, ia tetaplah seorang wanita. Apalagi wanita seusianya, masih muda, gampang tersipu, dan mungkin... Gampang terjebak oleh sebuah perasaan.
"Aku tidak memakai lipstik Strawberry, aku memakai lipbalm. Itu sudah kebiasaanku sebelum tidur, bukan untukmu!" celoteh Miya membuang mukanya dari Anders, mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang Anders lontarkan. Gadis itu sedang mengalihkan pembahasan.
Anders tersenyum meskipun ia tidak mengetahui apa itu lipbalm. Yang jelas ia merasa... Gembira? Ya, ia gembira Miya tidak berusaha menjadi munafik dengan menyanggah lontarannya.
Anders meraih pipi Miya agar menghadapnya lagi, "aku menyukainya,-" Anders mencium bibir Miya, memangutnya lembut, mengulumnya, menyapukan lidahnya di sekitar bibir Miya, "sangat manis. membuatku tidak ingin berhenti menciummu, Princess." Anders memperdalam ciumannya, melesakkan lidahnya ke dalam mulut Miya yang beraroma segar strawberry.
"A-anders... Henti...kan... Berhenti menyentuhku..." Miya berhasil melepaskan ciuman Anders.
"Kenapa?" napas Anders terengah, menangkup kedua pipi Miya, menyatukan kening mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyggen (END)
Romantiek"Apa yang sudah kau lakukan padaku, brengsek!" Miya menatap nyalang pada Anders, dadanya naik turun penuh emosi. Tangannya mempererat lilitan selimut yang membungkus tubuhnya. Anders tersenyum hangat, "bukan saya, tepatnya Anda, Princess." "Apa ma...