Play List : Familiar - Liam Payne ft J Balvin
*****
Anders menempelkan keningnya pada kening Miya. Bibirnya tersenyum penuh arti, menggesekkan hidungnya pada hidung Miya."Rasanya sedikit asin." bisiknya menggoda, yang langsung di hadiahi siraman Milkshake oleh Miya.
*****
Anders keluar dari toilet setelah membersihkan wajahnya yang terkena siraman milkshake coklat dari Miya. Miya menunggu sambil melipat tangan, wajahnya cemberut. Mendelik tajam ketika Anders berjalan ke arahnya dengan senyum ringan dari bibir pria itu.
"Ayo, mau lanjut nonton atau,-"
"Pulang! Kau mengacaukan nontonnya! Kau terus membuat keributan, sampai kita diusir penonton lain. Memalukan!" cerocos Miya berapi-api.
"Mereka tidak mengusir, Miya... Mereka hanya meminta kita untuk menyelesaikan masalah pribadi di luar studio." timpal Anders dengan kalem.
Miya mengatupkan kedua bibirnya yang terpisah. Berusaha sabar dengan apa yang diungkapkan oleh Anders. Yang menurutnya tidak ada bedanya dari kata pengusiran. "Yang jelas kau yang bermasalah dengan kepribadianmu!"
Anders terkekeh pelan. "Ya sudah, hari mulai gelap. Bagaimana kalau kita kencan ke tempat yang mainstream?" Anders meraih bahu Miya, membimbingnya untuk berjalan bersama.
Miya mengerutkan keningnya. Tempat mainstream?!
*****
DORR! DORR! DORR!
Anders menembak dengan lihai, sampai semua tumbang. Miya melirik kesal. Menarik napas tajam dan mulai membidikkan senjatanya pada musuh. Baru akan menekan pelatuk, musuhnya sudah tumbang akibat tembakan Anders.
Miya tidak tahan. Ia melempar senjatanya pada kotak game karena Anders tidak memberikan kesempatan dirinya untuk menembak sekali pun!
Anders menoleh, "apa ada masalah?" tanyanya tanpa dosa.
"Masalahnya aku tidak punya musuh. Kau menghabisi semuanya. Dasar pamer!"
Anders tersenyum, menggaruk tengkuknya. Berdehem, menatap ragu pada Miya, lalu berkata, "Maaf, aku terlalu menyukai permainan ini." Anders mengusap lembut puncak kepala Miya.
Mereka berdua sedang melakukan kencan kedua bermain game di sebuah pusat perbelanjaan. Lengkap dengan atribut penyamaran mereka.
Dan tempat mainstream yang Anders maksud adalah bermain games di pusat perbelanjaan. Kekanakan. Karena Miya pikir, Anders akan mengajaknya melihat percobaan peluncuran bom Atom jarak dekat.
Mia tersentak, ketika tiba-tiba Anders memeluknya dari belakang, membimbing tangan Miya untuk memegang senjata di tangan pria itu.
"Bagaimana kalau kita kalahkan mereka bersama-sama?" bisik pria itu tepat di atas kepala Miya.
Miya menoleh kebelakang, sedikit menengadah karena tingginya hanya sampai dada Anders. Menaikan satu alisnya, "bilang saja kau tidak mau berbagi permainan ini?!" sentak Miya benar-benar kesal.
Anders tertawa ringan, mengecup puncak kepala Miya tanpa membalas ucapannya. Miya tidak bisa berbuat banyak selain pasrah menerima sentuhan Anders, tangannya dipegangi pria itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyggen (END)
Romance"Apa yang sudah kau lakukan padaku, brengsek!" Miya menatap nyalang pada Anders, dadanya naik turun penuh emosi. Tangannya mempererat lilitan selimut yang membungkus tubuhnya. Anders tersenyum hangat, "bukan saya, tepatnya Anda, Princess." "Apa ma...