Chapter 34 - Jealous

135K 10.7K 4.2K
                                    

Play list : Issues (cover) - Daniel Jang ft Jason Chen

Terimakasih buat chapter sebelumnya tembus 2k koment 👏👏👏 kalian luar biasa 😍😍

Pertahankan ya.... Minimal selalu tembus lebih dari 1k , biar ke aku nya semakin semangat ngerjain cerita ini... ❤️❤️❤️

APEM absen 👑

Selamat membaca ❤️

*****

"I'm jealous." aku Anders, ketenangannya luar biasa. Emosinya tetap terjaga.

Miya berhenti berontak. Bergeming di tempat, tatapan tajamnya sedikit mengosong. "Disgusting." balas Miya setengah berbisik. Napasnya berembus tidak teratur.

Anders tersenyum tipis. Menarik bahu gadis itu, dan menenggelamkan tubuh tunangan kecilnya ke dalam pelukannya.

*****

"Aku memang menjijikkan." kekeh Anders penuh makna. Mempererat pelukannya pada Miya. Miya benar-benar terperangkap kedua lengan kokoh Anders.

"Kau mengakuinya?" gumam Miya, pipinya merapat erat di dada bidang Anders.

"Tidak bisa berhenti menyentuhmu, cemburu padamu,- ya, aku mengakuinya."

Miya mengangkat wajahnya. Menatap Anders. Anders menunduk. Iris keduanya pun saling bertemu, saling mengunci satu sama lain.

"Maafkan ucapanku. Aku tidak bermaksud melukai harga dirimu. Faktanya hubungan kita semu. Kau memiliki pria lain,- kau mecintainya." Anders menelan salivanya kuat.

Tidak hanya Miya yang memiliki seorang kekasih. Nyatanya, Anders pun memiliki seorang kekasih. Nyatanya, ia masih mencintai Annina. Tapi terhadap Miya, semakin hari, semakin lama, naluri lelakinya tumbuh.

Berawal dari jebakan untuk mendapatkan tubuhnya yang bertujuan mengikat, malah berakhir menjadi candunya. Bahkan rasa bersalah pun ia tak punya setelah mengkhianati Annina saat menyentuh Miya. Anders menikmatinya. Secara fisik atau kebersamaan mereka berdua yang menurutnya sangat menyenangkan.

Dan naluri lelakinya yang lain, Anders ingin melihat Miya tetap baik-baik saja.

Jantung Anders tiba-tiba berdebar, memandang mata bulat milik Miya yang menatapnya sayup.

"Tapi fakta lainnya, aku pun tidak bisa melihat ada sentuhan pemuda itu padamu." lirih Anders dengan senyum simpul di bibir.

"Kau menyukaiku?" todong Miya to the point. Wajahnya tidak berekspresi.

"Ya,- I Like You, Princess. Very like you." Anders mencium bibir Miya, Miya memejamkan matanya, "itu lah kenapa aku tidak rela kau disentuhnya atau disentuh pria mana pun." aku Anders dengan jujur disela ciumannya.

Anders mengangkat tubuh Miya agar sejajar dengan tingginya. Keduanya pun terus berciuman, menyalurkan hasrat masing-masing. Seperti dirinya, Miya juga nyatanya tidak bisa mengelak dari keintens-nan hubungan mereka berdua selama ini. Mereka berdua adalah dua orang dewasa, meskipun usia Miya jauh dibawahnya. Gadis itu pasti sudah cukup mengerti sebuah arti sentuhan. Tidak sekedar napsu, ada perasaan di dalamnya meskipun masih samar.

Anders membawa tubuh Miya ke tempat tidur. Membaringkan tubuh gadis itu perlahan, memerangkap di atasnya, dan menciumnya kembali.

"Jangan... Aku tidak ingin bercinta lagi denganmu ketika aku sudah bercinta dengan Arsen." bisik Miya tapi sangat terdengar jelas oleh Anders. Anders mengurungkan niatnya saat akan mencium leher Miya, saat tangannya bergerak membuka kancing kemeja Miya.
Anders mengangkat wajahnya. Miya membuang wajahnya.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang