Chapter 54 - Twenty one

109K 10.6K 4.6K
                                    

Play List : I'm a Mess - Bebe Rexha

Selamat siang APEM?? bagaimana kabarnya?

Ekspresikan dirimu dengan emoji Skyggen update lagi setelah seminggu libur ☺️

6k vote + 6 koment

Happy Reading 😘😘

*****


"Kau terlalu banyak alasan! Bukannya kau pernah merasakan masakanku ketika di apartemen Arsen?"

Anders memutar bolanya, untuk pertama kalinya pada Miya. "Itu tidak termasuk hitungan." sanggahnya sedikit ketus. Kemudian pria itu berbalik pergi tanpa menunggu reaksi Miya.

Miya mencebik, "ada apa dengannya? Apa si letnan bedebah itu cemburu?" Miya berdecak. "Itu kan sudah lama, bahkan aku sudah lupa pada Arsen." suara ketus Miya berbanding terbalik dengan bibirnya yang membentuk garis melengkung ke atas sambil kembali mencuci sayur dan ayamnya.

*****

3 bulan kemudian

"Queen Elizabeth mengundang para pemuka Agama ke istana untuk makan malam."

"Wanita tua itu semakin gencar mencari dukungan untuk cucu kesayangannya." Kekeh Annina pada seseorang di sebrang teleponnya. "Apa kau sudah mendapatkan hasil dari upaya istana mendapatkan dukungan selama ini untuk Miya?" Lanjutnya.

"Miya mendapatkan dukungan 45% dari para pemuka Agama, 25% masih berpihak pada Anda, sisanya lebih memilih netral. Sementara nama Miya di Parlemen semakin meningkat dari 40% menjadi 63%. Semua berkat Queen Elizabeth, Poulsen dan perubahan sikap Sang The Royal Princess sendiri. Harus ku akui, Miya semakin pintar menjaga sikap walau pun tetap sangat jauh bila dibanding Anda, Princess." terang Menteri Jeffrey.

Annina menghela napasnya, "sepertinya istana sekarang sedang bahagia dengan dukungan-dukungan yang didapat Miya." Annina menjeda, tidak menghiraukan pujian Menteri Jeffrey diakhir kalimatnya. "Sangat disayangkan Anders sudah tidak berada dipihak kita. Dukungan yang didapat Miya akan tetap kalah jiga Anders tidak berkhianat."

"Lalu apa rencana Anda, Princess?"

"Tentu saja membuat segala usaha mereka hancur." jawab Annina dengan santai. Meraih gelas orange jus dan meneguknya.

"Dengan?"

"Mempermalukannya." Annina bangkit dari duduknya, berjalan anggun menuju jendela kamarnya. "Aku ingin ia di permalukan di hari spesialnya." Annina meneguk habis orange jusnya, tatapannya lurus ke bawah ke arah tunangannya, Caesar Iglesias yang sedang menunggunya untuk menghabiskan malam bersama di kota Oxford.

*****

Miya membuka matanya lamat-lamat. Yang ia dapatkan adalah cahaya kecil berwarna kuning. Miya mengerjap-ngerjapkan matanya agar mendapatkan kesadaran penuh.

"Selamat ulang tahun, Nak." ucap suara bariton yang duduk di sampingnya. Miya pun segera mendudukkan dirinya dengan menyandarkan punggung di kepala ranjang.

Miya menoleh ke arah King Henrik, memamerkan senyum tipisnya. "Terimakasih, Papa."

King Henrik tersenyum lebar, menarik Miya ke dalam pelukannya, serta mendaratkan sebuah ciuman lembut di keningnya. "Kau benar-benar tumbuh sangat cepat." King Henrik memeluk erat Miya. Miya tersenyum manis dipelukan Sang Papa.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang