Chapter 39 - a Celebration for Queen Elizabeth

117K 10.3K 5.6K
                                    

Play List : Always Remember us this Way - Lady Gaga

👑👑👑

Hallo APEM kumaha daramang? Kangen gak sama cerita ini?

Yuk ah Absen dulu dong kalian berasal dari kota mana?  Biar mamak tau, pembaca APEM dari mana aja?  😍😍

Selamat membaca ❤️❤️❤️

👑👑👑

"I care about you, Princess." aku Anders, mencium puncak kepala Miya. Miya memutar kepalanya menghadap Anders. Anders membelai pipi Miya, menangkup pipi mungil gadis itu menggunakan satu tangan besarnya. "Jangan pernah merasa sendiri lagi." tutupnya sebelum mendaratkan sebuah ciuman lembut di bibir tunangan kecilnya itu.

*****

"Apa yang ingin Anda tanyakan pada saya, Mr. Advisor?" ucap Anders dengan tenang. Setelah berbicara bersama King Henrik dan Queen Elizabeth perkara Miya yang menginap di apartemennya, kini giliran Gustav yang memanggilnya untuk berbicara. Sesuai perjanjian mereka berdua di telepon.

"Tentu saja saya ingin membahas mengenai Miya." Gustav melipat tangannya di atas meja. Menyorot serius pada Anders.


Anders menganggukkan kepalanya. Ia cukup mengerti, pembahasan tidak akan jauh berbeda dari apa yang didengarnya dari King Henrik dan Queen Elizabeth mengenai tata krama hubungan pasangan kerajaan. Terlebih, dirinya adalah seorang pria dewasa yang lebih bisa memahami.

"Ini bukan pertama kalinya kalian menginap bersama." lanjut Gustav berargumen. Menatap penuh tuntutan pada Anders.

Anders terdiam. Sedetik kemudian, ia mengangguk membenarkan. Percuma mengelak, sepertinya Gustav memang mengetahui kejadian Anders yang menginap di kamar Miya di malam itu.

Gustav menghela napas kasar. "Saya senang hubungan kalian semakin baik dan dekat, tapi Miya masih kecil. Usianya belum genap 21 tahun, saya harap Anda bisa menjaga batasan sebelum pernikahan." ungkap Gustav menyorot penuh posesif pada Anders.

"Saya mengerti." timpal Anders. Ya, hanya mengerti bukan berjanji untuk mematuhi ucapan Sang Paman tunangannya, karena Anders tidak bisa melakukannya. Selain karena memang ia sudah melanggar dengan menyentuh 'kehormatan' tunangan kecilnya, Anders juga tidak bisa menahan hasratnya untuk tidak menyentuh Miya. Ia pikir, itu haknya jadi tidak perlu permisi apalagi mendapatkan persetujuan siapa pun agar bisa menyentuh tunangan kecilnya. Terlebih usia Miya cukup dewasa untuk melakukan hubungan lebih intim yang biasa dilakukan oleh pasangan.

"Karena jika Anda menyakiti keponakan saya, Anda akan berhadapan dengan saya, Letnan."

"Saya tidak akan melakukannya, Mr. Advisor."

Gustav mengetuk-ngetukkan jemarinya di atas meja. Maniknya tidak berhenti menyorot pada Anders.

"Aku dengar, kemarin kau bersama Princess Annina di ruangan Menteri Jeffrey."

Kening Anders mengernyit, "Anda memata-mataiku?" todong Anders to the point.

Gustav tersenyum simpul. "Salah satu staf di sana tidak sengaja melihat kalian."

Anders terdiam. Tidak heran, istana memang punya mata-mata tersendiri disana, terutama Gustav. Paman Miya ini memang cukup licik. Ia harus berhati-hati.

"Ada apa kalian bertemu? Anda, Princess Annina dan Menteri Jeffrey. Bukan rahasia umum lagi, jikalau Menteri Jeffrey adalah pendukung Annina dan penentang Miya menjadi Ratu."

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang