Chapter 24 - Annina's Mind

117K 11.2K 3.7K
                                    

Play List : Takeaway - The Chainsmokers

*****

"Ajaklah Annina pulang bersama kalian." ujar King Henrik yang membuat semua menoleh padanya kecuali Miya.

"Ini kesempatanmu, Nak..." gumam King Henrik, mencium pelipis Miya sebelum melangkah pergi.

"Jaga sikapmu." peringat Gustav dengan halus pada Miya, lalu mengikuti langkah King Henrik.

Anders dan Annina saling melempar pandang. Sementara Miya hanya bergeming di tempat memperhatikan punggung King Henrik dengan mimik datar.

*****

Miya berjalan terlebih dahulu menuju mobil jeep tentara milik Anders. Anders dan Annina mengikuti dari belakang.

"Sudah lebih baik?" tanya Anders bergumam, hanya Annina yang mendengar.

"Aku masih mengkhawatirkan kondisi Heidie."

Anders tidak berkata apa-apa lagi, pria itu meraih tangan Annina dan menggenggamnya secara diam-diam. Mencoba menenangkan wanita yang terlihat sembab dikarenakan banyak menangisi sahabatnya. Annina memang wanita lembut, gampang menangis jika sesuatu hal mengusik orang-orang yang di sayanginya.

Anders segera melepaskan genggaman tangannya pada Annina ketika Miya berbalik menghadap pintu mobilnya paling depan. Anders menoleh pada Annina, seolah meminta izin kalau Annina mau tak mau duduk di bangku penumpang. Annina mengangguk pelan.

Anders berjalan menghampiri Miya, memperhatikan lekat pada Miya yang lebih pendiam dari biasanya. Wajahnya tidak berekspresi, tidak protes keras seperti biasanya, seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Gadis itu seperti sedang menyembunyikan sesuatu mati-matian.

Anders membuka pintu mobilnya untuk Miya. Miya masih bergeming. Melamun. Tatapannya kosong.

"Hey, kau baik-baik saja?" tanya Anders menyentuh bahu Miya untuk menyadarkan Sang Putri dari lamunannya.

Miya menoleh. Hanya sedetik sebelum mengalihkan kembali pandangannya dan naik ke dalam mobil. Anders membantu Miya, karena mobil miliknya cukup tinggi. Setelah Miya masuk, Anders menutup pintu mobil. Kemudian Anders membuka pintu mobil bagian belakang untuk Annina.

*****

Suasana hening. Anders memperhatikan Miya melalui sudut matanya. Gadis itu hanya terdiam memperhatikan bahu jalan. Anders melirik pada kaca spion, dimana Annina juga melakukan hal yang sama.

Anders pun memilih diam, fokus pada jalan yang dilaluinya. Tiba-tiba sebuah suara menghantui pikirannya,

'Anders, kau tau kenapa aku membencimu? Itu... Karena kau lebih memilih Annina dari padaku.'

Anders mengembuskan napas kasar, menyisir rambutnya menggunakan kelima jarinya sementara satu tangannya mengendalikan setir mobil.

"Bisa kau berhenti di restoran depan." ujar Miya memecah keheningan.

Anders menoleh cepat, bibirnya tersenyum tipis. Akhirnya ia bisa mendengar suara ketus yang menggemaskan dari tunangan kecilnya, "Aku harus mengantar kalian ke Istana tepat waktu, Miya." balas Anders kemudian.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang