Play list : Pretty Girl - Maggie Lindemann
*****
"Kau akan membawa kita kemana?" akhirnya Anders menanyakan tujuan Miya.
"Bukan urusanmu!" ketus Miya.
Anders tidak bereaksi apa pun lagi. Berusaha mengikuti apa yang gadis itu inginkan untuk lebih bisa membuat Miya semakin nyaman padanya.*****
Miya menghentikan mobilnya di basement sebuah gedung Apartemen. Bukan apartemen kelas atas, tapi menengah.
"Apartemen kekasihmu?" tebak Anders dengan tepat. Miya hanya mendelik. Membuka pintu mobil dan melenggangkan dirinya keluar. Anders melakukan hal yang sama.
Miya melempar kunci mobilnya pada Anders. Anders menangkap dengan mudah. "Tunggu di sini." titah Miya layaknya Ratu. Melangkah pergi tanpa menunggu tanggapan dari Anders.
Anders tersenyum miring, maniknya mengikuti langkah gadis itu. Tidak peduli perintah calon tunangan kecilnya itu, Anders pun berjalan mengikuti Miya tanpa disadari gadis itu.
Miya masuk ke dalam lift, pintu lift tertutup. Anders yang baru tiba di depan pintu lift memperhatikan laju lift. Setelah yakin, ia berjalan menuju tangga darurat. Berlari kecil layaknya latihan rutinnya sebagai prajurit batalion.
*****
Miya memencet bel apartemen Arsen yang berada di lantai 15. Terus ditekannya dengan tidak sabar.
Pintu dibuka. Memunculkan seorang pemuda yang hanya mengenakan celana pendek selutut berwarna hitam dan singlet putih sebagai atasannya. Rambutnya acak-acakan, kacamata baca bertengger di pangkal hidungnya.
Miya tersenyum pada Arsen yang terlihat lelah. Pria itu sedang belajar, syukurlah. Miya pikir Arsen sakit karena pemuda itu tidak masuk kampus hari ini.
"Kenapa lama buka pintunya?" wajah Miya berubah bosy. Ia memang bukan tipe orang yang sabar menunggu.
"Untuk apa kau kemari?" sambut Arsen dengan suara tidak bersahabat.
Sorot Miya menajam. "Aku khawatir okay? Kau tidak ke kampus hari ini. Tidak membalas chat atau pun mengangkat telepon dariku. Aku kemari dengan susah payah, dan ini sambutanmu? Kau tidak suka aku kemari? Melihatku? Yang mengkhawatirkanmu?" kicau Miya tanpa jeda.
Arsen menghembuskan napas kasar. Senyum tipis coba ia sunggingkan pada gadis keras kepala di depannya. Miya pun melunak. "Aku senang kau baik-baik saja,- aku pikir kau sakit." Miya memeluk Arsen. "I miss you..." mempererat pelukannya pada Arsen dengan manja. Tatapannya datar menyorot lantai. Sekejap, kemudian memejamkan matanya.
Aku mencintai Arsen. Aku mencintainya... Miya membatin.
Miya mencoba menyelami perasaannya yang akhir-akhir ini terganggu oleh kedekatannya kembali bersama Anders. Pria dewasa yang pernah menjadi prioritas hatinya ketika dirinya masih kecil. Miya berpikir hubungan mereka telah benar-benar selesai setelah ia memutuskan untuk menjauhi Anders ketika mendengar pernyataan pria itu mengenai dirinya dan Annina. Nyatanya tidak. Tuhan malah seperti sengaja merekatkan mereka dalam ikatan perjodohan. Mirisnya, Anders adalah pria yang mendapat keperawanannya. Miya semakin takut, ia akan tenggelam pada perasaan yang salah pada pria yang sangat tidak layak mendapatkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Skyggen (END)
Romance"Apa yang sudah kau lakukan padaku, brengsek!" Miya menatap nyalang pada Anders, dadanya naik turun penuh emosi. Tangannya mempererat lilitan selimut yang membungkus tubuhnya. Anders tersenyum hangat, "bukan saya, tepatnya Anda, Princess." "Apa ma...