Chapter 27 - Secret Dating (part 1)

120K 9.4K 1.5K
                                    

Play List : Girls Like You - Maroon 5 ft Cardi B

*****

"Princess, bagaimana kalau kita pergi berkencan?" ajak Anders tiba-tiba,

Miya menoleh cepat, mengangkat kedua alisnya dengan angkuh, "bukankah saat ini kita memang sedang berkencan? Kamera-kamera itu saksinya." sarkas Miya menunjuk kamera paparazzi menggunakan bola matanya.

Anders terkekeh rendah, "aku ingin mencoba kencan menurut versimu. Berdua, tanpa kamera, tanpa pengawal, dan tanpa aturan dari istana."

🍁🍁🍁

Anders memasangkan beanie pada kepala Miya dan syal yang di belitkan di leher hampir menutupi setengah wajah mungil Miya. Miya hanya menurut. Ia mengiyakan ajakan Anders, karena ia juga tidak pernah bisa melakukan kencan yang benar-benar layaknya gadis seusianya. Statusnya selalu membatasi gerak dan keinginannya. Dan Miya terlalu gengsi untuk mengakui semua itu.

Walau pun bersama Anders, toh tidak terlalu buruk. Dalam pikirannya, Miya selalu menanamkan kalau ia dan Anders tidak berkencan. Hanya bersenang-senang. Dan Miya tidak bisa memungkiri kalau dirinya sangat antusias, tidak sabar, melakukan sesuatu yang benar-benar lumrah dalam hidupnya. Entahlah, ia juga merasa yakin kalau Anders akan membuatnya aman dari kejaran paparazzi.

"Sempurna." gumam Anders setelah memasang sarung tangan pada kedua tangan Miya, memperhatikan Miya dalam cermin.

Miya memakai mantel merah, begitu pun dengan Anders yang mengganti coat abu miliknya dengan jaket kulit berwarna coklat, sebuah masker penutup wajah serta kacamata hitam. Haggen sedang masa musim dingin. Dan pakaian-pakaian itu mereka beli secara mendadak sepulang dari Glassware Shop.

Tanpa kata, Anders menggenggam Miya keluar dari panti asuhan melalui pintu belakang. Ya, dengan dalih menyumbangkan berbagai macam peralatan makan yang baru saja dibeli Miya, para wartawan yang di jaga oleh ke 4 ajudan Miya tidak akan menyadari pelarian mereka berdua dari panti asuhan tersebut.

"Baiklah Princess, kita berdua sudah aman. Sekarang kita akan berkencan kemana?"

Miya melirik melalui sudut matanya tanpa merespons. Anders memperhatikan, tidak tersinggung dengan sikap tidak acuh dari Miya karena sudah terlalu terbiasa mendapatkanya.

Miya mengulurkan tangannya ke arah jalan untuk memberhentikan sebuah taksi. Taksi berhenti. Anders membukakan pintu untuk Miya sebelum keduanya masuk.

*****

"Jadi kau mengajakku menonton?" tanya Anders saat keduanya masuk gedung bioskop. Miya tidak menggubris.

Anders tersenyum, "baiklah, ini akan menjadi kencan yang menyenangkan." Anders meraih tangan Miya, menggenggam erat sambil mengayun-ngayunkan tangan keduanya. "Bukankah ini yang dilakukan anak muda yang sedang berkencan." alibi Anders ketika Miya akan melayangkan protesnya. Menunjuk menggunakan dagunya pada pasangan muda-mudi di sekitarnya.

"Tapi caramu berlebihan. Tidak ingat umur." Gerutu Miya.

"Aku tidak pernah kencan seperti ini, waktuku habis untuk sekolah dan mengabdi pada negara." aku Anders tersenyum simpul.

Miya memperhatikan. Memang setelah setahun kematian ibunya, Queen Selma, Anders menempuh pendidikan militer lebih tinggi, kemudian melanjutkan kuliah di Amerika, dan setelahnya langsung di tugaskan di negara konflik. Terakhir, selama satu tahun pria itu bertugas di Pulau Venusse untuk menangani pemberontakan di sana.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang