Chapter 32 - Danhag White City Theatre

113K 10.5K 2.7K
                                    

Play List : I'm Ready - Sam Smith ft Demk Lovato

APEM absen dulu....

Profesi kalian apa sih ? Pelajar? Mahasiswa? Berkerja? Irt? Atau ada juga yang nulis di wp? 😍

Happy reading ❤️

👑👑👑

Sang Menteri mengembuskan napas berat. "Apa sebenarnya tujuanmu? Kau bersikeras menghilangkan jejak. Tapi menginginkan Poulsen mengetahui aksimu."

"Hanya ingin sedikit bermain. Aku menghilangkan jejak bukan untuk Letnan Anders tapi istana. Aku mendengar kabar kalau mereka juga sedang melakukan investigasi khusus terhadap penyerangan Princess Miya."

👑👑👑

Anders memasukan ponselnya ke balik jaketnya, ia baru saja menghubungi seorang informannya di Istana. Istana sudah mengetahui aksi bunuh diri Pretty Patel. Dan sekarang istana dalam keadaan panik, mereka tidak menyangka salah satu kaki tangannya melakukan hal di luar nalar. Yang menjadi pikiran Anders, apa istana sudah mengetahui keterlibatan sekretaris Menteri Dalam Negeri itu terhadap penyerangan Miya? Menurutnya, bukan hal sulit bagi Gustav melakukan hal yang Moren lakukan.

Well, Anders juga tak habis pikir, kenapa transaksi pembayaran dilakukan dengan cara via transfer, kalau ada cara yang lebih aman yaitu tunai. Antara mereka sengaja meninggalkan jejak atau mereka benar-benar bodoh dan teledor.

Anders menghela napas panjang. Sebenarnya ada 2 orang yang dicurigainya. Namun Anders segera menggelengkan kepalanya, sangat berharap terkaannya salah. Ia juga tidak punya cukup bukti untuk keduanya. Ia harus segera memastikan, tidak ingin berandai-andai jika menurut pada rentetan kejadian dan kepentingan.

Anders merogoh ponselnya kembali. Mencari nomer yang tiba-tiba melintas dalam benaknya.

"Hmm."

Anders tersenyum ketika mendengar suara ketus di sebrang telepon. "Kau belum tidur?"

"Apa orang tidur bisa bicara?"

Anders tertawa. "Kenapa kau tidak bisa santai padaku? Sangat berbeda kalau kita sedang,-"

"Kau teruskan, ku jahit mulutmu Poulsen."

Anders kembali tergelak. Ia cukup bersyukur, Miya sepertinya belum mengetahui mengetahui tentang kejadian yang terjadi pada Pretty Pattel. Atau gadis itu terlalu polos untuk mengetahui orang-orang yang ingin menjatuhkannya, seperti pada dirinya. Anders tersenyum kecut.

"Apa saja yang kau lakukan hari ini?" tanya Anders penuh perhatian, satu tangannya memutar setir mobilnya. Tadi ia tidak bisa menjemput Miya karena urusan mendesaknya bersama Moren. Anders juga mengabaikan tatapan Moren yang sedang mengejeknya.

"Sangat menyenangkan. Hari ini aku menghabiskan waktuku bersama Arsen di Markas Hokey. Lalu kami bercumbu dan berciuman dengan lipbalm strawberry di bibirku."

Tut.

Miya mematikan sambungan telepon secara sepihak. Anders terkekeh geli sambil memperhatikan layar ponselnya, "aku sudah memperingatimu, Princess." gumam Anders.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang