Chapter 63 - Scandal

140K 14.4K 14.2K
                                    

Play List : No Time to Die - Billie Eilish

****

Malam APEM... 

Siapa yang nungguin cerita ini, absen yukk....

Btw, terimakasih untuk Vote 7.88k dan koment 12.7k, kalian luar biasaaaaa,  aku terharuu sekali 🤧 bikin semangattt sama cerita ini 😘😘🙏🙏🙏

Bisa gak part ini vote 8 k?

Part ini cuma aku edit satu kali, semoga kalian suka,

Selamat membaca 😘

🍁🍁🍁

"Menembakmu." lanjut Miya dengan suara parau. Memundurkan beberapa langkah ke belakang memberi jarak.

"MIYA, WHAT ARE YOU DOING?!" raung Annina terlihat syok dengan apa yang akan dilakukan Miya.

Anders hanya menatap sendu gadisnya.

"Kau ingin mengkudeta-ku demi wanita jalang itu, Anders?" lirih Miya. "Kau harus membayarnya dengan sangat mahal."

Miya menarik pelatuknya, dan...

DORR!

"ANDERS!"

*****

Anders jatuh seketika ke lantai dengan dahi berdarah. Pria itu menatap redup tanpa cahaya ke arah Miya. Setetes air mata menetes di sudut matanya.

Miya berteriak tidak terkendali, menjatuhkan dirinya ke lantai, meremas kuat kepalanya frustasi. Ia baru saja menembak mati Anders.

"ANDERS!" Pekik Annina berlari menghampiri mayat Anders. Wanita itu meraih tubuh Anders, memangku ke dalam pelukannya. "ANDERS!" raung Annina di tengah tangisnya, menangisi kematian kekasih sialannya.

Miya yang sudah berhenti berteriak. Mengganti raut frustasinya dengan senyum miring mengejek ke arah sejoli itu. Mengangkat kembali pistol di tangannya yang kini ia arahkan pada Aninna yang tengah tersedu memeluk mayat Anders.

DORR!!

Miya melesakkan peluru keduanya tepat di jantung Annina. Wanita itu pun mati seketika. Tubuhnya tergeletak dengan mayat Anders berada di atas perutnya.

Melihat kedua pengkhianat yang berusaha menyingkirkannya tergeletak menjadi mayat membuat tawa pecah di bibir Miya di tengah derai air matanya.

Ia puas sekaligus hancur. Puas karena sakit hatinya terbalas setimpal. Hancur karena ia dikhianati oleh orang yang ia cintai. Orang yang ia percaya, orang yang selalu ada untuknya ketika Miya merasa terpuruk, ketika merasa ia kesepian, ketika merasa tidak istimewa, ketika hidupnya merasa gelap tanpa kebahagian, tapi Anders mengembalikan semuanya secara perlahan. Namun ternya semua itu semu. Semua itu hanya tipu muslihat.

Tawa Miya berhenti. Berganti oleh suara tangisnya. Meremas dadanya kuat, mencoba menyingkirkan rasa sesak di dadanya. Kematian kedua orang itu nyatanya tidak bisa membuat hatinya membaik begitu saja. Ini... Terlalu menyakitkan.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang