Chapter 3 : Princess Escape (part 1)

189K 11.3K 1K
                                    

Berapa lama aku gak update??  Kangen gak???  😁

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berapa lama aku gak update??  Kangen gak???  😁

Aku kasih updatan lumayan panjang, 1990 kata...

Happy Reading ❤️

*****

"Kau kembali membiarkan Putriku melarikan diri lagi?" King Henrik menatap geram pada Heidie.

"Maafkan saya, Your Majesty." Heidie menunduk dalam penuh ketakutan dan penyesalan.

"Aku pastikan kau akan dipecat dari kemiliteran!"

Heidie mengangkat wajahnya dengan cepat. Tapi hanya sejenak, sebelum menunduk pasrah. Mau bagaimana lagi?! Tidak ada yang bisa membantah titah Raja, meskipun Heidie memohon sampai menangis darah. Terlebih ini bukan pertama kalinya ia dikelabui oleh Sang Putri. Miya sudah terlalu sering membuatnya terkena detensi militer dan mungkin ini yang terparah selama setahun terakhir menjadi ajudan Miya. Hampir tengah malam, sang princess belum kembali ke istana. Mereka semua benar-benar kehilangan jejak Miya. Gustav masih berusaha mencari keberadaan Miya melalui orang-orangnya.

"Your Majesty, izinkan saya mengutarakan pendapat saya." ucap Annina dengan menunduk hormat. King Henrik mengalihkan perhatian geramnya dari Heidie pada Annina. Raut wajahnya melembut. "Menurut saya, tidak adil kalau Sersan Heidie sampai dipecat. Sersan Heidie sudah mengutarakan bagaimana kronologi pelarian Princess Miya di kampusnya. Princess Miya dibantu oleh teman-temannya. Menurut saya Princess Miya dan teman-temannya yang bersalah disini. Maaf jika saya berbicara terlalu lancang, Your Majesty."

"Aku setuju denganmu, Princess. Tapi kalau ia waspada, ia bisa mencegah kaburnya Miya. Aku tau Heidie adalah temanmu, Princess Annina. Dan kau mencoba membelanya. Tapi dalam kasus ini tidak menilik siapa yang salah apalagi menyalahkan Miya. Karena bagaimana pun kedudukan Miya jauh lebih tinggi dari siapa pun, ia hampir setara denganku. Keselamatannya lebih penting dari siapa pun bahkan lebih dariku karena ia putriku, Putri seorang Raja dan calon Ratu Haggen. Harus kau ingat itu, Princess." balas King Henrik dengan datar tapi menohok. Annina terdiam. Kepalanya semakin tertunduk dalam.

"Henrik..." Lady Sussane memperingati dengan suara pelan. King Henrik mengabaikannya. Sorot matanya beralih pada Anders yang menghadap setelah mendapat berita Miya menghilang dari pengawasan Heidie. Terlebih, Miya seperti sengaja mematikan ponselnya. Jadi Anders tidak bisa melacak keberadaan gadis itu.

"Letnan, aku yakin kau bisa menemukan Putriku."

"Saya akan berusaha keras, Your Majesty." Anders mengangguk hormat.

"Usahakan secara privat." setelah berbicara demikian King Henrik berbalik pergi. Lady Sussane melirik sejenak pada Annina yang terdiam mematung sebelum mengikuti langkah King Henrik.

"Kau baik-baik saja?" tanya Anders kemudian, Annina mengangkat wajahnya.

"Baik. Memangnya aku kenapa?" Annina tersenyum manis, Anders pun membalasnya. Keduanya saling beradu pandang dengan cara berbeda. Annina terlihat getir, sementara Anders menatap sedikit prihatin. Seolah bisa merasakan apa yang sebenarnya Annina rasakan.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang