Chapter 19 - I Never Give Up

117K 8.7K 620
                                    

Play List : Don't Give Up on Me - Andy Grammer

*****

"Aku pergi." Anders melakukan bow sebagai tata krama, Miya mengangguk sopan sebagai balasan. Kemudian Anders berbalik, berlari kecil untuk kembali masuk ke area lapangan pelatihan. Sementara Miya, memperhatikan langkah Sang Letnan dengan intens.

🍁🍁🍁

Anders membuka isi rantang dari Miya. Ada 3 rantang. Rantang pertama berisi ikan salmon panggang, rantang kedua berisi soup cream, dan terakhir salad buah.

"Kau yang memasak?"

Miya mendelik tanpa berniat menjawab pertanyaan Anders. Kalau pertanyaan Anders adalah pertanyaan paling tidak masuk akal.

"Aku hanya memastikan." Anders tersenyum geli. Miya memutar kedua bola matanya, kembali memfokuskan dirinya pada sebuah buku politik di tangannya, koleksi Anders di perpustakaan mini di ruang kerja pria itu.

Miya mencoba mengabaikan tingkah tentara itu yang kini beranjak dari duduknya, menarik kursi, menggusurnnya menuju Miya yang duduk di sebrang meja kerjanya.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Miya dengan datar sembari membuka lembaran kertas selanjutnya.

"Kita makan bersama. Aku tau kau belum makan kan?" Anders mengambil rantang-rantang makanan agar lebih dekat. Mendudukkan dirinya di kursinya tepat di samping Miya.

"Aku bisa makan setelah tiba di istana."

"Bisa sore kau tiba di istana."

"Maka cepatlah habiskan agar aku bisa cepat pulang."

"Jangan terlalu keras kepala,-" Anders mengambil buku di tangan Miya, menutupnya dan menaruhnya di atas meja.

"Apa yang kau lakukan?! Jangan lancang!" hardik Miya, menatap kilat pada Anders.

"Akhir-akhir ini sepertinya kau banyak belajar. Kau harus lebih memperhatikan kesehatan. Salah satunya makan tepat waktu." timpal Anders dengan tenang sambil mengambil rantang berisi ikan salmon panggang.

"Jangan berharap aku bisa lunak hanya karena perhatian murahan seperti itu." gerutu Miya dengan jujur.

Anders terkekeh kecil, "ada cincin di jari manis kita. Setidaknya aku harus bertanggung jawab bukan?" Anders memotong salmon panggangnya menggunakan garpu dan menyodorkannya tepat di bibir Miya.

Miya menahan napas sejenak mendengar perkataan Anders, lalu mengembuskannya perlahan. Tidak ingin memperpanjang karena akan menyebabkan ketidaknyamanan untuk dirinya sendiri, Miya meraih cepat garpu di tangan Anders, memakan cepat salmon panggangnya dan memberikan garpunya lagi kepada Anders.

"Kau pakai saja. Kita makan sama-sama. Aku ambil yang baru." tolak Anders.

Miya memperhatikan Anders yang beranjak untuk mengambil peralatan makan baru yang memang tersedia di lemari kecil ruang kerja pria itu.

Tak berapa lama Anders kembali. Keduanya pun makan sama-sama di rantang yang sama tanpa sepatah kata pun yang terucap dari bibir keduanya.

Manik Miya melirik pada sebuah surat kabar yang terlipat rapih di atas meja, dengan headline, 'Princess Miya mulai beraksi? Solusi atau blunder?'

"Kau baca berita ku?" Miya kembali memfokuskan diri pada makanannya.

Anders melirik sekilas pada surat kabarnya, "iya... Aku salut dengan pemikiran dan keberanianmu."

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang