Chapter 2 : Tactics

217K 12K 717
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Anders menekan tombol di depannya, lawan terdeteksi. Ia berhasil mengunci sasarannya yang berjarak beberapa mil dari pesawatnya. Anders kembali menekan sebuah tombol yang berada di tuas yang di genggamnya.  Canon atau senapan mesin pun terbuka di bawah sayap pesawat. Anders menekan sebuah tombol kembali, peluru meluncur dan,

BOM! 

Sebuah Drone yang menjadi target pun meledak. Anders memutar arah pesawat tempur yang dikendarainya, Sukhoi SU-35 buatan Rusia. Haggen membeli 10 pesawat tempur asal Rusia itu, dan Anders sedang menguji pesawat itu setelah uji coba resmi dilakukan beberapa waktu lalu ketika dirinya masih bertugas di Pulai Vennuse.

Anders mendaratkan Stealth Aircraft (pesawat siluman) dengan mulus. Anders turun dari pesawatnya, membuka helm pilot pesawat tempurnya, lalu memberi hormat pada Sang Jenderal, Mads Magnus.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Jenderal Magnus.

"Sesuai ekspetasi, Sir. Bodynya yang lebih ramping membuatnya bergerak lebih lincah dari type sebelumnya."

Jenderal Magnus mengangguk puas. Anders adalah seorang pilot dari akademik militer terhebat yang pernah dimiliki Haggen. Tidak heran, karier seorang Anders Poulsen melesat dengan pesat diusia muda, meskipun sebagian pihak percaya ada sedikit campur tangan sang ayah, Perdana Menteri Haggen. Marius Poulsen.

"Tapi kita telah membuat Amerika cukup tersinggung karena secara terang-terangan membeli alat tempur dari lawannya."

"Saya rasa Amerika akan tetap bersikap bijak dan profesional."

"Kita semua berharap seperti itu." Jenderal Magnus menepuk bahu Anders. Keduanya berjalan menuju markas.

Tiba-tiba seorang prajurit menghadang laju keduanya. Memberi hormat pada Anders dan Jenderal Magnus.

"Ada apa?" tanya Sang Jenderal.

Prajurit itu menurunkan tangannya, "Perdana Menteri Marius ingin bertemu dengan Anda, Letnan." lapornya pada Anders.

"Aku akan menemuinya."

*****

Menteri Marius duduk di meja kerja Anders.

"Ada apa ayah kemari? Sangat tidak biasa." Anders menyodorkan segelas anggur merah pada Menteri Marius sebelum mendudukan dirinya disebrang ayahnya itu.

"Kau baru saja menerbangkan Skyhawk baru kita?" Menteri Marius menyesap winenya. Sementara Anders menyalakan sebatang rokok.

"Ya, aku sangat menyukainya. Pilihan yang bagus."

"King Henrik memang seperti tergila-gila pada alat tempur buatan Rusia."

Anders hanya tersenyum sebagai tanggapan. Menghisap rokok dan menghembuskannya. Menteri Marius menatap tidak berkedip.

Skyggen (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang