"Jadi kita LDR nih?"
Jihyun terkekeh, "Lebay. Jakarta-Bandung doang juga!"
Mark berdecak, "Ji,"
"Hmmm?"
"Dengerin ya,"
"Apa?" kata Jihyun sambil menatap Mark dengan serius.
"Kuliah yang bener, oke? Jangan suka titip absen, apalagi bolos beneran! Inget loh gimana susahnya kamu dapet izin dari ayah,"
"Iyaaaa...tapi nggak janji...hehehe..."
Mark kembali berdecak sebal, "Tau ah, capek ngomong sama lo!"
"Oh, gitu? Oke fine. Gue denger-denger di Bandung banyak yang bening-bening terus ademnya ngalahin ubin masjid nih," ucap Jihyun sambil pura-pura sibuk dengan ponselnya kemudian melirik Mark sesekali.
Dahi Mark langsung mengernyit, "Oh ya??? Gih sana!"
Ekspresi kesal Mark membuat Jihyun harus menahan tawanya dan terus bertingkah layaknya pacar yang siap untuk berselingkuh.
"Oh iya, kemarin ada yang chat aku gitu. Bilangnya sih satu fakultas, terus ngajak kenalan gitu deh. Asalnya juga dari Jakarta. Orangnya cakep deh, Mark. Kayak anak-anak senja gitu...."
"Oh.. terus?"
"Respon kek aku lagi cerita! Diem aja daritadi!"
"Itu aku respon???"
Sabar Mark....sabar....
Mark menghela napasnya, berusaha untuk tetap stay cool. Padahal dalem hati sih udah jedag-jedug macam angkot yang disetelin lagu dangdut.
Ini baru awal loh Mark, gimana nanti kuliah dimulai?
Batin Mark menjerit.
"Itu...cowok?"
Jihyun mengangguk.
"Kok bisa tau nomor kamu?"
"Ohh itu sih kayaknya dari grup deh,"
Mark tercengang, "Udah ada grupnya???"
Jihyun mengangguk, "Udah,"
"Cepet juga geraknya..." kata Mark sambil mengelus pelan dagunya.
Jihyun terkekeh geli, "Tenang-tenang, aku responnya biasa kok! Suer deh!"
"Mau liat nggak chat-nya?" tanya Jihyun.
Mark menggeleng, "No no... aku percaya sama kamu."
Ini nih kebiasaan Mark yang kadang bikin Jihyun nggak enak hati. Mark terlalu percaya sama Jihyun. Jihyun seneng kok dia dipercaya. Cuma gimana ya... kalau diibaratkan nih, hubungan mereka tuh... lurus-lurus aja gitu kayak jalan tol Jagorawi.
"Beneran nih nggak mau lihat?? Ya udah, yang penting aku udah nawarin loh ya!" ucapan Jihyun dibalas Mark dengan elusan lembut dikepalanya.
"Oh iya, Yeji sama Renjun juga bareng kamu kan?"
"Iya! Ih temen lo tuh ikut-ikut aja!"
"Loh? Temen lo juga!"
Jihyun berdecak kesal, "Asal kamu tau ya, si Renjun nggak bilang loh mau di kampus yang sama kayak aku. Terakhir dia cerita mau dikuliahin di China sama Baba Kun, tapi dianya nggak mau."
"Dia juga cerita kalau soal itu. Haechan sampe bilang dia bakalan ngambek kalau Renjun jadi ke China. Ada-ada aja tuh anak."
"Nah!! Dia juga ngambek sama aku sama Yejiii, katanya pada ninggalin dia. Lebay banget nggak sih??? Aku telpon aja nggak dijawab, malah kirim chat 'ngapain sih telpon-telpon, gue masih ngambek ya!' kan ngeselin banget!" emosi Jihyun kalau udah ngomongin Haechan dan tingkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Jung's Family [J-Fams]
FanfictionLadies and gentlemen, welcome to Jung's Family! ©July '19